NewsPeristiwa dan Kriminal

Kasus-kasus Penyiksaan Hewan yang Menggemparkan Media Sosial

kucing
kucing (freepik.com/freepic.diller)

CITY GUIDE FM – Indonesia sekarang menduduki peringkat pertama sebagai penghasil konten kekerasan dan penyiksaan terhadap hewan. Memang, isu kekerasan hewan bukanlah hal baru di Indonesia. Aksi penyiksaan monyet dan kucing yang beredar di internet belakangan ini menjadi bukti nyatanya.

Mirisnya, aksi penyiksaan terhadap hewan itu, orang yang mengunggahnya justru meraup banyak keuntungan. Melansir dari beberapa sumber, berikut adalah kasus-kasus penganiayaan hewan yang menggemparkan media sosial :

Baca juga :

Menyembelih dan memakan kucing yang sedang hamil

Pemuda asal Bengkulu Utara menggunggah video dan foto pada Minggu (11/9/2022) yang mana isinya, terlihat ia menyembelih seekor kucing. Pelaku juga terlihat sedang memutilasi bagian perut dari kucing tersebut. Tak hanya itu, terlihat juga ada tiga ekor anak kucing yang mati dan merupakan anak kucing yang sebelumnya masih dalam kandungan kucing tersebut. Di video lain, menunjukkan bahwa pelaku sedang memasak daging kucing tersebut.

Tiga wanita cekoki kucing dengan miras

Belakangan ini viral tiga wanita bernama Syinita Ade Putri (24) Lenni Marlina (25) dan Sisri Annisa Wahida (22) mencekoki kucing dengan miras pada Minggu (3/9/2023) di indekosnya, di Kota Padang, Sumatera Barat. Mereka merekam dan mengunggah aksi kejamnya itu.

Terlihat pada video kucing berbulu abu-abu diberi minuman keras sebanyak satu tutup botol. Bahkan mereka tertawa puas usai “mengerjai” kucing malang itu. Warga setempat geram dan segera mengambil tindakan dengan menyuruh tiga pelaku ini mempertanggungjawabkan atas perbuatan mereka.

Menyiksa monyet demi konten

Dua pelaku yang terlibat bernama Asep Yudi Nurul dan Indra, warga Kabupaten Tasikmalaya melakukan penganiayaan terhadap anak monyet. Mereka nekat melakukan aksi itu untuk meraup pundi-pundi uang dari hasil pembuatan kontennya. Kasus ini sempat heboh pada September 2022 lalu. Bahkan kasus ini juga mendapat sorotan lembaga asing.

Asep meraup cuan hingga Rp 300 ribu per satu video. Sejauh ini, ia mengaku sudah menjual hingga 14 video dan menjualnya melalui perantara. Dari keseluruhan video, ada tiga penyiksaan yang paling sadis. Setidaknya ada tiga bayi monyet yang diblender, dibor, dipukul, hingga dibakar.

Penulis : Miftachul Ni’mah (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x