
CITY GUIDE, KOTA BATU — Dinas Kesehatan Kota Batu mencatat ada 115 kasus hepatitis sepanjang Januari hingga Juli 2025. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu dr Susana Indahwati merinci, ada 3 kasus hepatitis A, 103 kasus hepatitis B (11 di antaranya diderita ibu hamil) dan 9 kasus hepatitis C.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, terjadi perubahan yang cukup signifikan. Tahun lalu tercatat 29 kasus hepatitis A, 228 kasus hepatitis B, dan tidak ada kasus hepatitis C. Peningkatan jumlah kasus hepatitis C tahun ini menjadi perhatian khusus Dinkes Kota Batu.
Dr Susana menjelaskan bahwa hepatitis A dan E umumnya menular melalui jalur fekal-oral, seperti konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Sementara hepatitis B, C, dan D ditularkan melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi.
“Penularan dari ibu ke anak, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan transfusi darah merupakan cara penyebaran hepatitis B, C, dan D,” jelasnya.
Untuk mencegah penularan, dr Susana menekankan pentingnya mendapatkan vaksinasi untuk melindungi diri dari hepatitis A dan B, dan vaksin ini tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan.
“Perlu diketahui, vaksin untuk hepatitis C belum ada. Jadi, vaksinasi baru tersedia untuk hepatitis A dan B,” ujarnya.
Selain vaksinasi, pencegahan juga dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Masyarakat diimbau untuk mencuci tangan menggunakan sabun secara rutin, mengolah makanan dan minuman secara higienis, serta memastikan makanan dimasak hingga matang.
Bagi pasangan yang sudah menikah atau memiliki pasangan tetap, ia menyarankan untuk menerapkan praktik seksual yang aman dan saling setia.
Sebagai langkah deteksi dini, ia mengimbau masyarakat, khususnya kelompok berisiko seperti ibu hamil dan tenaga medis, untuk rutin melakukan skrining kesehatan.
“Skrining sangat penting, terutama bagi orang-orang yang berisiko tertular hepatitis,” pungkasnya.
Hepatitis merupakan infeksi penyakit yang umumnya disebabkan oleh virus yang menyerang organ hati. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini akan berkembang menjadi fibrosis hingga sirosis hati (kanker hati).
Reporter : Asrur Rodzi
Editor : Intan Refa