CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Direktur Utama PD Jasa Yasa Kabupaten Malang R Djoni Sudjatmoko menjelaskan bahwa gate e-ticketing pada Pantai Regent dan Balekambang memang satu. Akan tetapi pengelola keduanya ini berbeda.
“Pantai Regent itu di bawah kewenangan Perhutaniyang bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Pemuda Parkir Regent. Sementara Pantai Balekambang kewenangan ada di PD Jasa Yasa yang bekerjasama dengan Pemuda Parkir Balekambang,” kata Djoni.
Tiket masuk masing-masing pantai itu Rp 10 ribu, jadi totalnya Rp 20 ribu. Plus tiket parkir sepeda motor atau mobil di gate e-ticketing.
Pihaknya mengaku terus berbenah secara bertahap dan terbuka terhadap masukan dari masyarakat. Salah satunya persoalan seragam tukang parkir untuk membedakan mana yang resmi dan liar.
Juga keluhan masyarakat soal lokasi parkir roda dua di Pantai Regent yang cukup jauh jika wisatawan hendak ke Pantai Balekambang.
“Di sisi lain, warga yang punya warung di Pantai Regent mengeluh kalau parkir roda dua di Balekambang, dagangan mereka tidak laku. Mengingat yang jadi primadona saat ini Pantai Balekambang, sedangkan Pantai Regent masih belum ramai,” lanjutnya.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Pariwisata Aang Efendi menjelaskan dalam sebuah teori pariwisata, memang perlu adanya Destination Management Organization (DMO). Artinya ada pihak yang menjadi hub antara pihak satu dengan lainnya.
“Mengingat saat ini pengelolaan di Pantai Malang Selatan terbagi pada dua pihak yaitu PD Jasa Yasa dan Perhutani,” kata Aang.
Meski tidak semudah teori dalam mengaplikasikannya, tetap komunikasi efektif menjadi kunci. Perlu juga pendekatan kepada masyarakat desa untuk edukasi membangun kesadaran bersama dalam meningkatkan perekonomian pariwisata. Sehingga tidak ada lagi yang namanya pungli di lokasi wisata. (WL)
Editor : Intan Refa
