KesehatanNews

Jangan Ditiru! Ini 6 Jenis Diet Paling Ekstrem

ilustrasi diet (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi diet (freepik.com/rawpixel.com)

CITY GUIDE FM – Meraih badan ideal dalam waktu singkat memang menjadi impian banyak orang. Namun terkadang ada beberapa orang yang memilih makan berpantang secara berlebihan untuk menurunkan berat badan. Melansir berbagai sumber, berikut 6 jenis diet paling ekstrem yang perlu kamu hindari :

Detoks Lemon
Cara mengurangi berat badan ini dengan hanya mengonsumsi air lemon, air garam, serta teh herbal laksatif. Tujuannya adalah untuk detoksifikasi sistem pencernaan dan membuat tubuh lebih sehat. Namun cara ini justru membuat tubuh kekurangan nutrisi penting, seperti vitamin, protein, karbohidrat, lemak, serat, dan mineral.

Cacing Pita
Tergolong ekstrem karena kamu harus menelan cacing pita atau telurnya supaya hewan tersebut memakan kalori ekstra yang kamu makan. Namun nyatanya, tubuh justru akan mengalami infeksi sebab cacing akan menjadi parasit dan berkembang biak di dalam. Bahkan larvanya bisa menempel di otak, paru-paru, dan otot mata.

500 Kalori
Sesuai namanya, kamu harus mengonsumsi sebanyak 500 kalori saja setiap hari untuk menjalani jenis diet paling ekstrem ini. Jadi kamu perlu menurunkan porsi makan secara drastis, padahal setiap harinya orang dewasa perlu 2.000 kalori.

Sup Kol
Banyak yang meyakini mengonsumsi sup kol untuk semua waktu makan selama seminggu bisa menurunkan berat badan hingga 4,5 kilogram. Tetapi cara ini membahayakan kesehatan dan bisa berisiko mengalami anemia defisiensi besi atau malnutrisi.

Makanan Bayi
Caranya dengan satu kali makan biasa dan mengonsumsi 14 toples makanan bayi sehari. Mungkin metode ini bisa menurunkan berat badan karena rendah kalori, tetapi makanan bayi tidak memiliki cukup serat untuk sistem pencernaan.

Serba Cair
Penyanyi ternama Beyonce pernah melakukannya dengan hanya mengonsumsi cairan sebanyak 6-12 gelas selama 10 hari. Namun cara ini termasuk ekstrem karena sel-sel tubuh tidak menerima cukup energi sehingga kekurangan nutrisi dan lemas.

Penulis : Faydina Rizki
Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button