NewsPeristiwa dan Kriminal

Ini Kronologi dan Motif Pengeroyokan Pelajar SMPN 2 Kota Batu

Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsudin menunjukkan dua ponsel barang bukti dalam press rilis kasus pengeroyokan pelajar SMPN 2 Kota Batu (foto : Intan Refa)

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsudin akhirnya membeberkan kronologi dan motif di balik kasus pengeroyokan yang menewaskan pelajar SMPN 2 Kota Batu. Ada empat orang terduga pelaku dari SMPN 2 Kota Batu yaitu AS (13), KA (13), MA (13) dan KB (13). Sedangkan satu pelaku lainnya adalah MI (15) dari SMPN 1 Pujon. Mereka semua adalah teman main korban, RKA (14).

Kejadian nahas ini bermula saat KA menjemput korban dan membawanya ke rumah MA, pada Rabu (29/5/2024) sekitar pukul 13.30. Lalu keduanya membawa RKA ke tempat sepi Jalan Cempaka, Kelurahan Pesanggrahan.

“Ternyata di sana sudah menunggu pelaku lain yaitu AS, MI dan KB,” kata Oskar dalam press rilis Sabtu (1/6/2024).

MA menantang korban berkelahi dan ditolak oleh korban. Mendengar penolakan itu, MA melayangkan pukulan ke kepala, menendang wajah, punggung dan menyeretnya. Pelaku lain juga ikut ambil bagian, MI memukul kepala dan menendang punggung korban. Sedangkan KA merekam kejadian penganiayaan itu.

Setelah puas, KA dan AS mengantar korban pulang tapi hanya sampai di SPBU Jalan Lahor dan meninggalkan korban begitu saja. Lalu pada Jumat (31/6/2024), RKA mengeluh sakit kepala belakang dan mual kepada orang tuanya.

“Kemudian pukul 07.00, orang tua membawa korban ke RS Bhayangkara Hasta Brata dan pada pukul 10.00 korban meninggal dunia,” lanjutnya.

Mirisnya lagi, hal sepele yang memicu pengeroyokan itu hanya gegara MA tersinggung ketika korban memintanya mencetak tugas kelompok pada malam hari. Sedangkan, saat itu banyak rental komputer yang tutup.

Menurut hasil visum dan otopsi, korban RKA meninggal akibat retak pada tempurung kepala yang menyebabkan pendarahan dan penggumpalan di otak. Kelima pelaku saat ini sudah diamankan oleh Satreskrim Polres Batu dan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Reporter : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x