CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Ada banyak faktor yang menjadi penyebab maraknya kecelakaan lalu lintas. Sejumlah pihak memaparkan beberapa hal pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Hal ini terangkum dalam talkshow Idjen Talk bertajuk “Menekan Angka Kecelakaan Dengan Edukasi Pengendara Kendaraan”. Beberapa narasumber hadir dalam talkshow ini, yaitu Kanit Kamsel Satlantas Polresta Malang Kota IPDA Eko Prasetyo. Serta Kepala Pusat Kajian Transportasi Universitas Widyagama Aji Suraji dan Safety Riding Instructor PT Mitra Pinasthika Mulia Honda Jatim dan NTT Dionisius Misidianto.
Aji Suraji mengatakan, setidaknya ada 4 faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas. Pertama adalah faktor manusia yang menduduki peringkat tertinggi pemicu kecelakaan. Sedangkan tiga faktor lainnya adalah faktor kendaraan, prasarana, dan lingkungan.
“Faktor manusia punya peringkat tinggi penyebab kecelakaan, hal ini karena masih banyak masyarakat yang tidak disiplin. Salah satunya mengendarai kendaraan yang tidak layak pakai,” jelasnya.
Menurut Aji, traffic education atau edukasi keselamatan berkendara penting, demi mencegah terjadinya kecelakaan kedepannya. Di sisi lain, IPDA Eko Prasetyo menyebutkan bahwa jajaran Polresta Malang Kota rutin melakukan edukasi dan himbauan terkait keselamatan berkendara.
“Selama Agustus 2022, terjadi 50 kasus kecelakaan. Di mana 46 korban mengalami luka ringan dan 4 korban meninggal dunia. Selain itu, Jalan Slamet Supriadi juga menjadi salah satu titik rawan kecelakaan yang patut diwaspadai di Kota Malang,” jelas Eko.
Sedangkan Dionisius Misidianto menjelaskan saat ini sepeda motor sudah memiliki fitur keselamatan, seperti side stand switch. Fitur ini membuat mesin kendaraan mati secara otomatis saat standar samping kendaraan turun.
Selain itu, pihaknya juga terus berkampanye mengenai keselamatan berkendara. Karena hal ini menjadi tanggung jawab perusahaan untuk mencegah kecelakaan. Menurut Dion dari segi kendaraan, ada 2 faktor utama yang menjadi penyebab kecelakaan, di antaranya modifikasi dan perawatan.
“Banyak masyarakat yang mengubah kendaraannya sehingga mengurangi fitur keselamatan yang ada,” jelas Dion. (Anisa Afisunani)
Editor : Intan Refa
