ICCF 2025: Jadi Langkah Awal Kota Batu Menuju Kota Gastronomi

CITY GUIDE, KOTA BATU – Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Tubagus Fiki C Satari menilai penyelenggaraan ICCF di Kota Batu merupakan langkah awal penting dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Khususnya di bidang gastronomi atau kuliner.
“Kami melihat energi luar biasa dari pemerintah daerah, komunitas, dan pelaku usaha. Kota Batu memiliki potensi kuat untuk menjadi Kota Gastronomi yang mengangkat kearifan lokal melalui kolaborasi lintas sektor,” jelasnya.
Fiki menambahkan, semangat dan antusiasme yang ditunjukkan Kota Batu dapat menjadi pijakan menuju pengakuan dunia. Ia menilai peluang Kota Batu untuk meraih status Kota Gastronomi Dunia terbuka lebar. Terlebih setelah Kota Malang dan Kabupaten Ponorogo resmi bergabung dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun 2025.
Kota Malang ditetapkan sebagai City of Media Arts, Kabupaten Ponorogo mendapat predikat City of Crafts and Folk Art. Dengan bergabungnya dua daerah tersebut, Indonesia kini memiliki tujuh kota dalam jaringan Kota Kreatif Dunia UNESCO.
Selain Batu, Kota Padang juga tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi pada kategori gastronomi karena memiliki kekuatan besar di sektor kuliner. Terutama kekayaan tradisi masakan Minangkabau yang telah mendunia. Padang bahkan sudah meluncurkan berbagai program untuk memperkuat ekosistem kuliner dan mendorong keberlanjutan ekonomi berbasis budaya.
Fiki menjelaskan bahwa setiap negara hanya dapat menominasikan dua kota baru setiap dua tahun untuk masuk ke jaringan UCCN. Setelah keberhasilan Kota Malang dan Ponorogo pada 2025, Indonesia baru dapat kembali mengajukan kota baru pada tahun 2027.
Proses seleksi ini dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU). Ada sejumlah penilaian ketat berbasis bukti nyata (evidence-based) dan strategi keberlanjutan.
“UNESCO menilai bukan hanya cita rasa, tapi juga nilai budaya, keberlanjutan, dan dampaknya bagi masyarakat. Kalau seluruh pihak di Batu bisa bersinergi, saya yakin kota ini akan menjadi contoh sukses bagi kota kreatif lain di Indonesia,” pungkas Fiki.
Namun demikian, Fiki mengingatkan bahwa untuk bisa masuk nominasi 2027, Kota Batu harus bersaing ketat dengan Kota Padang yang juga memiliki kekuatan besar di bidang gastronomi.
“Batu punya potensi besar. Tapi tantangannya adalah bagaimana bisa membangun narasi dan kolaborasi yang lebih kuat dibandingkan kota lain,” ujarnya.
Reporter: Asrur Rodzi
Editor: Intan Refa




