
CITY GUIDE FM – Pernahkah anda membaca buku dan mengimajinasikan adegan yang terjadi? Apabila jawaban anda pernah, maka hal tersebut normal. Akan tetapi ternyata pada beberapa orang, ada yang tidak bisa berimajinasi. Kondisi ini bernama Aphantasia.
Mewartakan dari berbagai sumber, Aphantasia adalah ketidakmampuan seseorang menciptakan gambaran atas sesuatu atau seseorang secara visual dalam pikirannya. Seseorang dengan kondisi yang langka ini disebut juga tidak memiliki mata pikiran atau mind’s eye.
Penyebab dari Aphantasia sendiri masih belum diketahui secara pasti. Namun, faktor keturunan menjadi dugaan terkuat adanya kondisi ini. Selain itu, penyebab lainnya adalah cedera kepala atau pun stroke dan berbagai gangguan psikologis, seperti gangguan kecemasan, PTSD, dan depresi.
Baca juga :
Menurut beberapa penelitian, penderita mengalami kerusakan pada bagian otak korteks serebral. Bagian ini berkaitan dengan berbicara, mengingat, berpikir, pemecahan masalah, memahami dan memproduksi bahasa, melamun, serta berimajinasi.
Gejala
- Bermasalah dengan memori, seperti sulit mengingat objek atau kejadian di masa lalu.
- Tidak bisa atau sulit membayangkan masa depan.
- Menggunakan indera lain untuk mengingat atau menjelaskan sesuatu.
- Jarang bermimpi.
- Kesusahan mengenali wajah.
- Penurunan ingatan yang melibatkan indera lain, seperti sentuhan atau suara.
Penanganan
Saat ini masih belum ada pengobatan pasti untuk Aphantasia. Namun sebuah penelitian pada 2017 menghasilkan cara penurunan gejala kondisi ini. Peneliti menerapkan beberapa teknik untuk terapi tersebut, yakni :
- Permainan mengingat pola.
- Mengajak penderita menjelaskan tentang sebuah objek atau pemandangan di luar.
- Permainan kartu memori.
- Teknik afterimage, yakni penderita harus mengingat kembali gambar yang ia lihat pada komputer sebelum menjadi kabur.
Meskipun begitu, Terapi tersebut bukan pengobatan utama dan masih perlu kajian lebih lanjut untuk memahaminya.
Apabila anda merasa mengalami gejala-gejalanya dan terganggu dengan kondisi ini, maka konsultasikan pada dokter. Dokter akan membantu anda mengetahui penyebab dan perawatannya.
Penulis : Faydina Rizki (magang)
Editor : Intan Refa