Harga Sayur Anjlok, Petani Giripurno Pasrah
CITY GUIDE FM, BATU – Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah bahan pokok seperti minyak, beras dan bawang putih mengalami kenaikan. Namun, sebaliknya harga komoditas sayuran dari kelompok selada saat ini tengah anjlok. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Urip Desa Giripurno, Wijianto Suseno.
Wijianto mengatakan saat ini harga selada bokor atau letus hanya berkisar Rp 4 ribu per kilogram. Sementara harga selada keriting atau andewi saat ini hanya Rp 2.500 perkilogram.
“Sekarang (letus) sekitar Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu per kilo. Normalnya 8 ribu sampai 10 ribu per kilo. Kalo selada keriting sekarang Rp 2 ribu- 2.500 per kilo. Harga normal ya kalo andewi 7 ribu lah. Penyebab anjlok ini karena banyak yang tanam tapi pasarnya sepi,” jelas Wijianto.
Padahal bulan lalu harga andewi atau selada keriting bisa mencapai Rp 25-28 ribu per kilogram. Sedangkan selada bokor harganya mencapai Rp 30 ribu per kilo.
Selama ini, pihaknya mensuplai sayuran selain ke pasar-pasar lokal di Kota Batu, juga mensuplai di beberapa tempat usaha di Prigen, Pasuruan, mulai dari rumah makan hingga rumah tangga. Saat harga turun seperti ini, para petani seperti Wijianto mengaku tidak bisa berbuat banyak dan hanya pasrah.
Karena memang harga sayur-mayur cukup fluktuatif.
Sementara itu, sebelumnya sejak awal Januari harga sawi juga sempat jatuh hingga Rp 1.500 hingga Rp 2 ribu per kilogram. “Kalau sawi sekarang harganya sudah mulai berangsur-angsur normal lagi,” pungkasnya. (rep/ref)