KhazanahNews

Hanya Modal Rp 2 Juta, Dosen Malang Sukses Budidaya Hidroponik

Cardina Sidney Arfiyanti (Foto : Oky Novianton)
Cardina Sidney Arfiyanti (Foto : Oky Novianton)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Yuk, berkenalan dengan Cardina Sidney Arfiyanti, warga Kelurahan Jatimulyo, yang berhasil budidaya tanaman hidroponik. Cardina bercerita, awal dia berbisnis ini gara-gara nyaris bangkrut karena usaha indekosnya tak beroperasi akibat COVID-19.

“Saya harus merumahkan para pegawai di situ dengan kondisi yang saat itu masih parah-parahnya. Total ada empat usaha kost milik saya yang akhirnya tutup itu,” ujarnya, Jumat (11/08).

Cardina memutar otak dengan mencoba usaha lain yang bisa menambah pendapatannya.

“Saya coba konsultasi dengan suami dan dia menyarankan untuk berbisnis budidaya hidroponik. Karena saat itu ramai-ramainya menggalakkan ketahanan pangan dan kita pun bangun bisnis itu dengan hanya modal Rp 2 juta saja,” lanjutnya.

Saat mulai merintis, Cardina iseng mempublikasikan cara berbudidaya tanaman hidroponik akuaponik yang baik lewat media sosialnya. Tak disangka-sangka, berkat postingan itu membuatnya banjir pesanan.

“Bahkan ada orang yang mengira ini membutuhkan instalasi listrik, akhirnya saya jelaskan untuk berbudidaya akuaponik tidak perlu listrik dan murah,” terangnya.

Meski begitu, Cardina menyebut kendala dalam bisnisnya ini adalah pendampingan kepada konsumen. Khususnya langkah-langkah yang benar merawat tanaman tersebut.

“Ada juga yang mengeluhkan tidak sesuai dengan kontur tanah. Di situlah, saya belajar dan diskusi dengan suami, karena dia sarjana pertanian,” kata dosen desain produk di Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Malang ini.

Bisnis Cardina makin banyak pesanan, mulai dari perguruan tinggi hingga instansi pemerintah.

“Ada yang pesan 10, 25, bahkan pondok pesantren di Singosari minta 60. Dengan hanya 10-15 pekerja, Alhamdulillah kita kerjakan semua. Dalam sehari bisa meraup pendapatan hingga Rp 80 juta,” tambahnya.

Malahan, setelah pemerintah menyatakan pandemi COVID-19 usai, Cardina sempat ingin berhenti budidaya hidroponik ini. Seiring dengan usaha kost-kostan miliknya yang kembali pulih.

“Suami saya minta lebih baik diteruskan. Saya sudah mengembangkan bisnis ini dengan membuka lahan eduwisata di Desa Precet, Kecamatan Wagir,” imbuhnya.

Reporter : Oky Novianton

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x