Guna Tangani Banjir, Walikota Malang Sebut Perlu Koneksitas Pembangunan Antar Daerah
CITY GUIDE FM, MALANG – Beberapa waktu lalu, Kota Malang digenangi banjir imbas cuaca hujan yang memakan waktu kurang lebih dari 2 jam.
Berbagai laporan terjadinya rumah terendam banjir yang diterima oleh BPBD Kota Malang, cukup banyak.
Mulai dari kawasan permukiman di Kayutangan Heritage, sekitar Pasar Kasin hingga lokasi lainnya seperti di Jalan Bandung.
Menanggapi hal itu, Walikota Malang Drs H Sutiaji mengatakan secara teori, banjir di Kota Malang akan tuntas di tahun 2028. Mengingat, berbagai upaya sudah dilakukan oleh jajarannya termasuk menyiapkan masterplan drainase banjir.
“Secara teorinya, baru berhasil tuntas di tahun 2028. Karena baru memiliki master plane. Kalau kemarin banjir di beberapa titik, ya hujan memang seperti itu,” ujarnya saat ditemui, Senin (27/03/23).
Sutiaji menyebut, sebelumnya penanganan banjir hanya terfokus di kawasan Jl Letjend Sutoyo karena ada plengsengan warga yang ambruk.
Sementara untuk dikawasan lainnya, diperlukan adanya pembangunan gorong-gorong di kawasan Jalan Sukarno-Hatta.
Namun, sejauh ini Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sudah mengajukan rencana pembangunan itu ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
“Jadi itu kedalaman nya 11 meter dan mentok pondasi tiangnya Jembatan Suhat. Itu bisa dibagi dua, belok kanan belok kiri. Dengan begitu, bisa menangani beberapa titik banjir di Kota Malang. Karena arus airnya bisa langsung ke sungai Brantas,” lanjutnya.
Meski begitu, ia menegaskan harus ada koneksitas pembangunan antar pemerintah daerah, termasuk pembicaraan dengan tingkat provinsi.
“Kami sudah bicarakan dengan Ibu Gubernur Jatim agar minta difasilitasi lewat Bakorwil. Sehingga ada koneksitas pembangunan berbasis RPJM Propinsi maupun RPJM Nasional,” pungkasnya. (rep/ok)