Evaluasi Penyelenggaraan Pilkada Kabupaten Malang

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – KPU Kabupaten Malang mengundang seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati dalam Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung pada 18-19 Februari 2025.
Mereka yang hadir antara lain para akademisi yang menjadi panelis debat, Liaison Officer (LO) dari masing-masing paslon, PPK, PPS, Bawaslu, media massa dan beberapa pihak lain. Komisioner KPU Kabupaten Malang Marhaendra Pramudya Mahardika mengatakan setelah pelaksanaan pilkada, pihaknya membutuhkan masukan dan evaluasi dari eksternal.
“Evaluasi tentu kita laksanakan setelah kegiatan untuk mengukur pelaksanaan yang kemarin. Harapannya dari FGD ini kemudian dapat rumusan daftar inventarisir masalah, mana yang perlu kita perbaiki untuk tahapan pilkada berikutnya,” kata Dika.
Radio City Guide FM menjadi salah satu peserta dari empat media massa yang diundang. Dalam diskusi yang berlangsung hingga Selasa malam itu (18/2/2025), ada sejumlah poin yang menjadi highlight.
Antara lain pendidikan politik, sosialisasi dan juga ujaran kebencian. Problem ini yang menjadi penyumbang merosotnya tingkat partisipasi pemilih Kabupaten Malang yang hanya 60 persen.
Sejumlah petugas PPK mengaku dalam melakukan sosialisasi penyelenggaraan Pilkada, tidak sedikit masyarakat yang ogah-ogahan jika tidak ada ‘uang saku’. Didikan politik yang identik dengan uang tentu tidak baik bagi demokrasi.
Begitu pula soal sosialisasi, sejumlah pemantau Pilkada melihat sosialisasi yang kurang merata, khususnya di pondok pesantren. Bahkan di kelompok agama lain juga sulit terjangkau sosialisasi. Ada juga sebagian masyarakat yang enggan mencoblos karena syarat pindah pilih cukup ribet.
Sementara soal ujaran kebencian dan penyebaran hoax yang masif di media sosial juga berhasil menggiring persepsi publik. Maka, Radio City Guide FM sebagai media penyiaran ingin mengambil peran sebagai media edukasi.
KPU Kabupaten Malang dapat menjalin kerja sama dalam program khusus yang membahas seputar penyelenggaraan pemilu secara mendalam. Sehingga, pertanyaan-pertanyaan masyarakat dapat terjawab dengan gamblang.
Editor : Intan Refa