Dispangtan Kota Malang Konfirmasi Ada 151 Sapi Suspek PMK
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang mengkonfirmasikan sebanyak 151 ekor sapi di Kota Malang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal itu disampaikan Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (25/5/22).
Ia menyebut bahwa temuan itu tersebar di empat kelurahan seperti Ciptomulyo ada 10 ekor, Purwantoro sebanyak 124 ekor, 15 ekor di Kelurahan Madyopuro dan Kelurahan Cemorokandang ada 2 ekor sapi.
“Total hingga hari ini ada 151 ekor sapi yang suspek. Paling banyak ada di Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro. Di sana ada 124 ekor sapi yang terjangkit,” ujarnya.
Kepada reporter City Guide FM, ia menyebut, jumlah penemuan sapi yang terjangkit PMK masih bisa bertambah. Untuk mencegah tersebut, pihaknya terus melakukan pendataan dengan mensurvei seluruh sapi di peternakan yang ada di Kota Malang.
“Kami masih kumpulkan datanya sampai saat ini dan petugas juga masih survei dilapangan. Tapi sampai saat ini total 151 ekor. Kemarin yang sudah sembuh 9 ekor, kemarin. Kemudian ada 8 ekor yang sudah dipotong,” tuturnya.
Anton mengaku belum bisa menyimpulkan secara pasti dari mana indikasi sumber wabah penyakit itu menyebar di empat kelurahan tersebut.
“Yang diwaspadai yakni pergerakan lalu lintas sapi di Kota Malang mulai sapi itu sendiri, kendaraan hewan, hingga orang yang beraktivitas dalam pengiriman ekor sapi,” tambahnya.
Ia juga menambahkan, langkah penanganan wabah penyakit PMK ini, pihaknya langsung bergerak memberikan sosialisasi ke Kelurahan Purwantoro yang dimana daerah ini sebagai penyumbang kasus terbanyak.
“Tadi malam kami melakukan sosialisasi di Kelurahan Purwantoro yang melibatkan pihak kelurahan, babinsa, babinkabtibmas hingga Polresta Malang Kota terkait wabah PKM ini,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan disinfektan kepada para peternak untuk disemprotkan di seluruh kandang ternak sapinya.
“Kita juga langsung melakukan pengobatan. Jadi beberapa sapi yang sakit itu kita injeksi, suntik, dan kita obati,” tandasnya.