Ekonomi BisnisNews

Dirut Perumda TUNAS: SPPG Berpotensi Hasilkan Omzet Miliaran


Direktur Utama Perumda Tugu Aneka Usaha (TUNAS) Kota Malang Dodot Tri Widodo. (Foto : Heri Prasetyo)
Direktur Utama Perumda Tugu Aneka Usaha (TUNAS) Kota Malang Dodot Tri Widodo. (Foto : Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Direktur Utama Perumda Tugu Aneka Usaha (TUNAS) Kota Malang Dodot Tri Widodo menilai pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) masih berjalan lambat karena banyak kendala teknis dan strategis. Saat ini, Badan Gizi Nasional (BGN) meminta tiga titik lokasi disiapkan dengan sistem pinjam pakai agar pembangunan SPPG bisa dipercepat.

“Yang murni dibangun masih sedikit. Jadi kami butuh titik-titik yang strategis untuk mendukung percepatan,” katanya.

Padahal menurutnya, SPPG mampu berkembang seperti food station besar di Jakarta yang dapat menyuplai ribuan ton beras dan menghasilkan keuntungan hingga triliunan rupiah per tahun.

Begitu pula Perumda TUNAS yang juga menyuplai ke 6 SPPG di Kota dan Kabupaten Malang. Seperti SPPG di Bahrul Maghfiroh, PCNU Klojen, An-Nur Bululawang, Poncokusumo, Singosari dan Jabung.

“Kami menyuplai beras sekitar 1,5 ton ke lima titik dan daging ayam sekitar 800 kg per minggu ke dua titik. Telur masih dua titik. Omzet bulanan SPPG kini baru menyentuh angka Rp1 miliar, tapi prospek ke depan sangat besar jika semua dapur SPPG beroperasi penuh,” jelas Dodot.

Ia menyebut margin usaha sembako memang kecil, namun volume yang tinggi dapat memberikan hasil signifikan. Perumda TUNAS yang sebelumnya hanya mencatat omzet tahunan Rp2 miliar, kini mencatat pendapatan yang sama dalam waktu satu bulan.

“Kalau jualan beras 100 ton, untungnya hanya Rp10 juta. Tapi karena volume tinggi dan permintaan stabil, ini bisa jadi mesin bisnis yang kuat. Apalagi kami juga pasok ke Bahrul Maghfiroh yang punya potensi 50 dapur,” tambahnya.

Ia mengkalkulasi kebutuhan satu dapur MBG rata-rata membutuhkan 280 kg beras per hari dan 400 kg telur per minggu.

“Kami sanggup penuhi kebutuhan, asal pembayarannya tidak mundur lebih dari satu minggu. Kalau tidak, kami kesulitan memutar modal,” tegasnya.

Reporter : Heri Prasetyo

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button