CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Kabupaten Malang Deny Ferdiansyah mengatakan telah menyiapkan 58 titik uji coba digitalisasi parkir di Kecamatan Kepanjen, sebagai pilot project. Selama uji coba, ternyata menunjukkan hasil positif terhadap peningkatan pendapatan sektor ini.
“Ada peningkatan pendapatan retribusi parkir dari Rp103 juta menjadi Rp130 juta,” kata Deny.
Digitalisasi parkir ini memungkinkan perubahan sistem pembayaran, di mana pengendara membayar retribusi via QRIS dan langsung masuk rekening Bank Jatim. Kemudian baru disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah dalam waktu 24 jam. Sejauh ini, pihaknya mengelola delapan UPT parkir di Kecamatan Singosari, Tumpang, Dampit, Kepanjen dan Pujon.
Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Malang Ali Murtadlo menyambut baik metode ini untuk menekan kebocoran pendapatan dan meningkatkan efisiensi parkir. Sebab, realisasi pendapatan parkir di Kabupaten Malang cukup memprihatinkan.
“Dari target retribusi parkir sebesar Rp17,7 miliar, realisasinya hanya mencapai Rp2,8 miliar atau sekitar 15 persen dari target,” kata Ali.
Untuk implementasi awal, Ali menyarankan jika evaluasi dan terbukti berhasil pada uji coba di Kepanjen, maka dinas perhubungan dapat memperluas ke wilayah lain.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Transportasi dan Penginderaan Jauh Universitas Brawijaya Ir Hendi Bowoputro menyampaikan digitalisasi parkir, selain memudahkan masyarakat tidak perlu menyediakan uang pecahan kecil, juga akan membuat pendapatan lebih terukur.
“Implementasi sistem parkir digital tidak membutuhkan dana besar, karena hanya menggunakan QRIS yang lebih efisien dari pada EDC,” kata Hendi.
Namun, dia mengingatkan perlu edukasi kepada masyarakat bahwa pembayaran QRIS akan langsung masuk ke rekening resmi. Serta harus ada pengawasan ketat untuk mencegah penyalahgunaan QRIS oleh juru parkir. (AN)
Editor : Intan Refa
