NewsPeristiwa dan Kriminal

Budayawan: Banjir Bali Bukan Hanya Faktor Iklim Tapi Juga Abai Pesan Leluhur

Sejumlah warga Bali mengungsi akibat banjir. (Foto: VOI ID).
Sejumlah warga Bali mengungsi akibat banjir. (Foto: VOI ID).

CITY GUIDE FM – Sebagian besar wilayah Bali terendam banjir akibat hujan deras pada Selasa (9/9/2025) lalu. Terdiri dari Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung dan Kota Denpasar. Banjir akibat hujan ekstrem di puncak musim kemaran ini menandai gejolak cuaca yang tidak menentu akibat global warming.

Melansir VOI ID, I Gede Sutarya yang merupakan akademisi budayawan Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, melihat fenomena ini bukan hanya faktor iklim. Tapi juga masyarakat mulai abai pada pesan leluhur.

Warisan leluhur yang tercatat dalam Lontar Bali menjelaskan area dekat sungai tidak boleh digunakan untuk bangunan, apalagi untuk pemukiman. Bahkan kayu di tepi sungai tidak boleh diambil untuk bangunan.

“Keadaan bencana ini merupakan pertanyaan moral kita sebagai orang Bali. Apakah benar kita sudah berbudaya Bali?,” jelasnya.

Jawaban dari pertanyaan itu bukan berupa perda atau surat edaran. Kata Sutarya perlu aksi nyata menertibkan bangunan di sempadan sungai dan memperluas saluran air.

Begitu juga dengan pembaca manuskrip Lontar Bali dan Jawa Kuno bernama Sugi Lanus. Banjir yang terjadi ini bukti bahwa ‘perarem telajakan-teba‘ (aturan adat yang melarang membangun di tepi sungai atau telajakan depan rumah) diabaikan.

“Dalam Lontar, ada larangan keras membangun di kawasan Karang Tenget, Karang Suwung, Telajakan, Hulun Pangkung hingga Rejeng Tukad,” jelasnya.

Bukan tanpa alasan. Aturan itu muncul dari pengalaman traumatis leluhur yang kemudian mereka tulis dalam bentuk bahasa mitos atau mistis. Sehingga, narasi yang ada dalam lontar terkesan tidak ilmiah dan dianggap takhayul.

Meski begitu, pesan dalam Lontar itu memuat data historis tentang tata ruang dan mitigasi bencana. Teba dan sempadan sungai adalah zona penyangga penting yang harus bebas dari bangunan untuk menjamin aliran air lancar.

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button