BMKG Imbau Waspadai Ekor Badai Siklon Tropis di Selatan Lombok

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – BMKG Jawa Timur mendeteksi adanya pembentukan bibit siklon tropis 93S yang saat ini berada di wilayah selatan Lombok dan Bali. Fenomena ini menjadi perhatian serius dalam rapat koordinasi Operasi Lilin untuk persiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kamis (11/12/2025).
Prakirawan BMKG Jawa Timur Andang Kurniawan menjelaskan bahwa bibit siklon 93S baru saja terbentuk ini pergerakannya diprediksi mengarah ke barat menjauhi wilayah Jawa Timur. Kendati begitu, dampaknya akan tetap akan terasa signifikan di wilayah sekitarnya.
“Posisinya sekarang di selatan Lombok dan Bali, bergerak ke barat menjauhi Jawa Timur. Berita baiknya tidak menghantam daratan langsung seperti kejadian di Sumatera, tetapi kita tetap akan terkena dampak dari ‘ekor badai’ tersebut,” ujar Andang.
Andang memperingatkan bahwa keberadaan bibit siklon ini akan menciptakan pola cuaca yang fluktuatif dan ekstrem dalam 1-2 hari ke depan. Bibit siklon tersebut memiliki kemampuan menarik massa udara, menyebabkan kondisi panas terik yang kemudian bisa tiba-tiba berubah menjadi hujan lebat.
“Ibaratnya ada mata badai dan ekor badai. Saat terkena ekornya, kita akan mengalami hujan lebat. Lepas dari ekor, cuaca kembali cerah atau panas terik, lalu hujan lagi. Pola ini harus diwaspadai,” jelasnya.
Fenomena siklon di wilayah Indonesia disebut Andang sebagai kejadian yang sangat jarang terjadi. Terakhir kali fenomena serupa yang cukup signifikan tercatat adalah Siklon Tropis Vamei pada tahun 2001 yang melanda Sumatra.
Perubahan iklim menjadi faktor pemicu frekuensi siklon yang makin sering terjadi. Sebagaimana terlihat di Filipina yang normalnya dihantam badai tahunan, baru-baru ini dihantam empat badai dalam satu tahun.
BMKG bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pihak terkait, untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (TMC) yang berlangsung dari tanggal 5 hingga 31 Desember 2025. Tujuannya untuk memecah konsentrasi awan hujan di wilayah rawan.
Reporter: Heri Prasetyo
Editor: Intan Refa




