Blues SpiritNews

Blues Spirit Sesi 3 : Kebo Arema

Blues Spirit Sesi 3 : Kebo Arema

Pada Blues Spirit Sesi 2 lalu, sekilas kita bahas bahwa Arema bukanlah hanya sekedar kependekan dari Arek Malang, tapi lebih dari itu. Ada tokoh pahlawan yang hidup pada lebih dari 700 tahun yang lalu, di zaman kerajaan terakhir Singasari di zaman Raja Kertanegara.

Dia adalah patih yang kemudian jadi Panglima, namanya Kebo Arema. Kok ndelalah sama ya Arema? Apakah kebetulan? Saya kira tidak. Saya tidak percaya pada kebetulan. Tidak selembar daun pun jatuh tanpa kehendak Tuhan.

Rasanya nama Kebo Arema itu, ya, Arema begitu saja, sebutan “kebo” di depannya mungkin sebutan untuk satu status sosial, kita kenal ada Kebo Ijo, Kebo Anengah, Kebo Anabrang dan seterusnya. Kebo Arema ini hidup di era puncak kejayaan Singasari yang telah menundukkan Sunda, Bali, Kalimantan, dan seterusnya dengan Raja Kertanegara tadi.

Kertanegara ini, cita-citanya memang menyatukan Nusantara, melanjutkan dari Raja sebelumnya yang adalah bapaknya sendiri, yaitu Wisnu Wardana. Wisnu Wardana cita-citanya itu menyatukan pulau Jawa. Dua-duanya keturunan Ken Arok.

Ken Arok, memang setelah membunuh Tunggul Ametung, tampil jadi raja. Lalu, mengubah Pakuwon Tumapel menjadi kerajaan, yaitu kerajaan Singosari dan mempersunting Ken Dedes. Lalu kemudian melahirkan para raja, termasuk Kertanegara ini.

Untuk mewujudkan penyatuan Nusantara itu, Raja Kertanegara terus ekspansi dan mengutus Kebo Arema menaklukkan Pamalayu di Sumatera. Kebo Arema diangkat jadi Panglima, julukannya pun diganti menjadi Kebo Anabrang.

Kebo Arema yang telah menjadi Kebo Anabrang ini berangkat membawa lebih dari tiga perempat tentara Singosari. Kisahnya ada di buku Negarakertagama dan Pararaton. Raja Kertanegara sesungguhnya terlalu pede bahwa tidak akan ada gangguan di Kerajaan Singosari sepeninggal Kebo Arema yang membawa ekspedisi ke Pamalayu.

Singkat cerita, penaklukan Pamalayu tadi itu berhasil sangat gemilang. Sayangnya, Kerajaan Singosari yang sedang lengah dan kosong diserang oleh Jayakatwang dari Kediri. Kertanegara tewas, Kerajaan Singosari tumbang.

Jayakatwang ini, sesungguhnya mengetahui bahwa Singosari sedang kosong adalah dari Arya Wiraraja, Adipati Madura yang masih dibawah kekuasaan Singosari. Arya Wiraraja ini sebelumnya adalah penasihat Kerajaan Singosari, penasehatnya Kertanegara.

Dia jengkel kepada Kertanegara karena hasutan bahwa dirinya dijadikan adipati itu sesungguhnya adalah dibuang. Adapun Jayakatwang sesungguhnya adalah besannya sendiri, besannya Kertanegara.

Tapi Jayakatwang itu dari Kediri dan konon ada kaitannya dengan Tunggul Ametung, yaitu Paku Tumapel yang dibunuh oleh Ken Arok tadi. Tumbangnya Singosari membuat keluarga Kerajaan lari dan pelarian terbesarnya adalah ke utara-barat.

Ada menantu Kertanegara dalam pelarian itu, yaitu Raden Wijaya. Ia mendapat simpati para pembesar Singosari yang lari tersebut. Maka sampai di Mojokerto, mereka berhenti, tinggal di situ dan mendirikan kerajaan, namanya Mojopahit.

Raja pertamanya ya Raden Wijaya ini. Para pembesar Singosari kemudian kembali menjabat. Terdapat dua putra Arya Wiraraja, yaitu Nambi dan Ronggolawe. Jadi Patih, bahkan Nambi jadi partner utama sekelas Panglima.

Nah, Kebo Arema yang namanya telah berubah jadi Kebo Anabrang tadi itu akhirnya juga ikut mengabdi ke Majapahit karena semua sahabatnya sudah di sana. Majapahit adalah kelanjutan Kerajaan Singasari.

Kepahlawanan Kebo Arema mencapai puncak ketika dia membela raja yang didemo oleh Ronggolawe. Ronggolawe tumbang di tangan Arema, tapi Arema dihunus keris oleh Lembu Suro, paman Ronggolawe. Pada saat bersamaan, 2 punggawa Mojopahit mati begitu dramatis.

Bagaimana kisahnya? Ikuti pada di Blues Spirit sesi 4.

Imawan Mashuri

Arek Malang, Founder Arema Media Group, JTV dan beberapa media di Indonesia

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x