Blues Spirit Sesi 28 : Ultah ke-150, Bagaimana Wujud Kota Malang Nanti
Setelah kita lewati ulang tahun ke-109 Kota Malang pada pekan lalu, tersisa pertanyaan, sudah punyakah kita bayangan, grand design bagaimana kira-kira wujud Kota Malang pada ultah ke 150 nanti?!
Bergerak ke mana arah tata kehidupan dan fisik kota memasuki abad kedua, yang sudah kita jalani selama 9 tahun ini?!
Sudah di fase apa dari berapa fase langkah yang kita putuskan?!
Punyakah kita tujuan, arah melangkah menjalani abad kedua Kota Malang sebagai jantungnya Malang Raya?!
Simak juga :
Atau jangan-jangan kita semua abai, tidak punya arah dan tidak peduli bahwa masa depan itu, ada anak cucu kita yang akan terus hidup….
Kita terjebak dan hanya sibuk pada politik sesaat. Berpikir sesaat, maksimal 5 tahun, mengikuti pikiran pejabat. Pemikiran rezim. Lalu berganti, berubah suka-suka, begitu seterusnya….
Arek Malang, kita semua, yang berada pada zona integrasi kota raya, Malang Raya semestinyalah punya mau sendiri.
Sikap sendiri. Desain sendiri. Arah sendiri.
Semua mau itu yang kita mintakan, kita titipkan kepada pejabat, kepada pemerintah untuk dijaga dan dijalankan. Itu yang disebut kedaulatan rakyat.
Sebab, kitalah yang akan tinggal selamanya di sini. Beranak cucu, bahkan dikuburkan juga di sini.
Di bumi, yang saat ini kita banggakan dengan sebutan Bumi Arema. Oleh sebab itu, rakyat harus kuat membangun komunitasnya. Komunitas berbagai bidang. Komunitas yang mengerti kebutuhan untuk daerahnya.
Tapi muarakan, jadi kekuatan yang kokoh.
Untuk Aremania misalnya. Sebenarnya Aremania itu sudah luar biasa. Yang kurang menurut saya, belum bermuara ke pusat, karena memang tidak ada pusat yang berfungsi sebagai kendali dan arah bersama.
Mestinya sudah punya Presiden, Presiden Aremania. Dan kantor pusat kendali. Kalau tidak, kemampuan bergerak maksimalnya, hanya seperti dalam menghadapi Tragedi Kanjuruhan itu. Sudah berjuang luar biasa, tapi hasilnya…sesak di dada.
Sekarang kuatkan komunitas-komunitas itu. Satukan.
Kongreslah kalau perlu untuk menemukan sikap dan arah bersama. Membuat KITAB SUCI BAGI SIKAP DAN ARAH UNTUK DAERAHNYA SENDIRI. Lalu kunci.
Pemuda dan kampus yang paling pantas segera bergerak dan berjuang keras untuk ini. Jangan tunda tunda.
Kita butuh rebranding sebagai narasi utama yang fokus. Kemudian turunannya.
Kita ikuti Blues Spirit Sesi 29 mendatang.
Imawan Mashuri
Arek Malang, Founder Arema Media Group, JTV dan beberapa media di Indonesia