Blues Spirit Sesi 20 : Membangun Ikon Malang Utara
Kita ke ujung paling utara Malang Raya. Masuk dari arah Surabaya ke Malang. Ketika menginjakkan kaki di gerbang welcoming Kabupaten Malang, maka itulah Kecamatan Lawang yaitu kecamatan paling awal dari 41 kecamatan di Malang Raya, yang pada Blues Spirit Sesi 18 dan 19 lalu kita kiaskan sebagai penggalan surga, itu.
Malang Raya punya 41 kecamatan, 33 di Kabupaten Malang, 5 di Kota Malang, dan 3 di Kota Batu. Kota Batu merencanakan memekarkan diri menjadi 5 kecamatan.
Gerbang itu berdiri di atas jalan provinsi yang membelah dua sisi seimbang. Kiri dan kanan. Wilayah ini tidak pernah disentuh kegiatan berarti oleh siapa pun bupati yang menjabat.
Kita bahas yang kanan. Di situ ada developer berani, Pak Nurhadi namanya, dari PT Graha Agung Perkasa menggarap kawasan seluas 100 hektar tepat dari nol jalan. Diberi nama Wisata Bukit Sentul, karena desa di situ namanya memang Sentul.
Hamparan tanahnya, gandeng datar dengan tanah yang masuk wilayah Kabupaten Pasuruan. Sehingga untuk diperluas menjadi berapapun, sangat dimungkinkan. Nah, di dalam kawasan itu, ada gunung kecil, yaitu Gunung Wedon, yang saya sebut kemarin, dipercaya dalam kisah legenda sebagai puncaknya Gunung Arjuno.
Gunung Wedon sengaja diletakkan tidak di atas Gunung Arjuno oleh para punokawan di bawah asuhan Semar, supaya sang Arjuna yang lagi bertapa di gunung utamanya, Gunung Arjuno itu tidak mencapai ilmu paling puncak. Maksudnya supaya tidak menjadi paling digdaya sendiri di atas jagad raya.
Semar, sebagai simbol rakyat yang bijaksana, bersikap atas kedaulatannya, menjauhkan sesuatu yang berpotensi membahayakan pimpinannya. Bukan yes man, asal dirinya enak…..
Itu dilakukannya justru untuk menyelamatkan, supaya sang Arjuna tidak menjadi pongah, tidak menjadi semena-mena, kira-kira supaya tidak menjadi… eee…. Firaun… begitulah.
Dan tidak kolaborasi dengan Qorun dan Haman…. hahaha……
Sebab, manusia bisa saja menjadi tergelincir kalau terlalu digdaya, kalau terlalu kuat dan terlalu berkuasa….
Firaun misalnya, sampai mengaku dirinya tuhan.
Di kawasan itu, saat ini sudah berdiri 500 rumah berkelas villa. Sebagian sudah dihuni. Tapi tidak cukup hanya itu. Niatnya memang bukan sekadar membangun real estate. Lebih dari itu juga ingin menguatkan Malang Raya. Menambah sesuatu yang berkarakter. Menambah icon.
Maka dicari gagasan dan kreatif apa yang bisa diwujudkan untuk maksud itu. Empat tahun upaya itu dilakukan. Diwarnai kesulitan-kesulitan meramaikan kawasan tersebut, karena dikendala oleh aktifnya jalan tol. Juga ikut dihajar efek pandemi.
Sampai kemudian ada respon dari Komjen Boy Rafly Amar. Tokoh yang diusulkan oleh Menko Polhukam Mahfud MD untuk menjadi Kapolri itu, sayangnya Maret 2023 ini harus pensiun, sepakat menjadikan Gunung Wedon sebagai Taman Bhinneka.
Juga akan membuat rumah ibadah yang khas, untuk masing-masing agama. Bahkan Desember 2022 lalu, Pak Boy sudah meresmikan fisik warung NKRI di situ. Inilah yang saya maksudkan dengan terobosan itu.
Di wilayah ini harus ada magnet besar yang kuat, untuk membalikkan opini, bahwa dengan adanya tol justru adalah berkah. Apalagi posisi lokasi ini persis di tengah antara exit tol Purwodadi dengan exit tol Lawang.
Rencananya juga akan ada patung Kebo Arema segala di puncaknya nanti. Bagaimana rencana itu, kita bahas pada Blues Spirit Sesi 21 mendatang.
Imawan Mashuri
Arek Malang, Founder Arema Media Group, JTV dan beberapa media di Indonesia.