Blues SpiritPemerintahan

Blues Spirit Sesi 11 : Membuat Sesuatu Berkelas Dunia di Malang Raya

Blues Spirit Sesi 11 : Membuat Sesuatu Berkelas Dunia di Malang Raya

Pada Blues Spirit sesi 11 ini, ayo kita melintas ke Bali sejenak. Khususnya ke Nusa Dua, wabil khusus hotel Apurva Kempinski yang berdiri di atas tanah 14 hektar di puncak Bukit Kapur.

Sekelilingnya hutan asri menghadap Samudra Hindia. Jaraknya 17 km dari Bandara Ngurah Rai. Luar biasa indahnya! Hotel milik salah satu orang terkaya Indonesia, William Katuari.

William adalah salah satu pemilik Wings Group generasi kedua. Hotel itu punya 475 kamar, 8 restoran, satu di antaranya restoran akuarium. Nah, di hotel itulah para kepala negara yang menggerakkan sekitar 70 persen perekonomian dunia, minus Presiden Rusia Putin, ber-KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) dalam wadah yang disebut Group of Twenty (G Twenty) atau G20.

Anggotanya 19 negara plus Uni Eropa. Organisasi ini berdiri tahun 1999. Dulunya adalah G Seven (G7), awalnya merupakan perkumpulan para menteri keuangan dan bank sentral.

Hasil dari G20 Bali yang berlangsung tanggal 15 dan 16 November kemarin itu adalah Deklarasi Bali, dituangkan dalam 52 paragraf. Isinya pernyataan bersama kerjasama membangun ketahanan pangan dan energi, sepakat pada desain atau arsitektural Kesehatan Global, belajar dari pandemi COVID-19 dan juga transformasi digital.

Juga meminta kepada Presiden Rusia Putin untuk menghentikan agresi dan keluar dari Ukraina. KTT itu sukses sempurna, dalam acara santainya pun. Misalnya jalan-jalan lihat mangrove Ngurah Rai sangat memuaskan, ditutup dengan gala dinner yang juga luar biasa bagusnya di Garuda Wisnu Kencana yang lokasinya adalah bukit yang diiris-iris indah itu, open air.

Anda semua tahu ini, Presiden Jokowi-lah Ketua G20 tahun 2022 ini. Pak Jokowi menuai pujian besar atas suksesnya KTT itu. Selanjutnya, G20 yang akan datang di estafet ke India.

Nah, menyaksikan perhelatan G20 di Bali itu, apakah kita tidak ingin ada perhelatan serupa atau yang punya kelas dunia berlangsung di Malang Raya? Adakah imajinasi kita ke arah situ membuat sesuatu berkelas dunia di Malang Raya?

Setahun sekali saja. Satu event saja. Jangan remehkan imajinasi. Berimajinasilah, bermimpilah, karena sukses berawal dari imajinasi, dari mimpi yang kemudian dielaborasi, dikerucutkan, dilaksanakan dengan segenap kesungguhan.

Dulu Bali juga bukan apa-apa. Singapura pun yang luasnya mungkin lebih kecil dari Malang Raya dulu juga bukan apa-apa, negaranya saja merdeka setelah kita, setelah Indonesia. Malang Raya punya potensi untuk itu.

Segala sumber dayanya, alamnya, punya emerging economy. Malang Raya butuh event kelas dunia untuk meningkatkan class bagi daerahnya.

Nah, kita perlu menjawab. Floating daerah raya ini, bagaimana? Di mana metropolitannya kota Malang kah? Selebihnya adalah pendukung. Sudahkah bergerak mengarah ke situ dengan segenap standarnya untuk memancing kegiatan kelas internasional?

Tidak sulit kok. Bikinlah, misalnya, hall multifunction yang bisa menampung 6 ribu orang dengan seluruh fasilitas standar internasional. Di situ nanti bisa konser musisi dunia, pameran mobil dan apapun saja yang berkelas dunia.

Atau misalnya kita kuatkan Kayutangan, koridor sepanjang 800 meter itu sudah pernah kita tetapkan sebagai Ibu Kota Malang Raya Heritage pada tahun 2019 lalu, sudah pernah punya event yang murni dari rakyat, bahkan aksentuasinya Malang banget.

Uklam-uklam Heritage Kayutangan bisa dilanjut menjadi internasional kalender event seperti Tong Tong di Belanda. Kita bahas hal ini pada Blues Spirit Sesi 12 nanti.

Imawan Mashuri

Arek Malang, Founder Arema Media Group, JTV dan beberapa media di Indonesia

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x