Ekonomi BisnisNews

Beras Medium-Premium Bakal Dihapus, Apa Dampaknya ke Masyarakat?

ilustrasi beras. (unsplash.com/Emma Miller)
ilustrasi beras. (unsplash.com/Emma Miller)

CITY GUIDE FM – Sejak kasus beras oplosan mencuat, pemerintah menggulirkan rencana penghapusan beras jenis medium dan premium. Nantinya hanya ada satu jenis beras yaitu beras umum atau reguler.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), klasifikasi beras medium dan premium ini sudah tidak relevan dengan kondisi di lapangan. Mengacu pada Peraturan Bapanas No 2 tahun 2023, beras umum adalah beras yang terdiri dari beras pecah kulit (beras baru digiling untuk menghilangkan sekam/kulit luar saja) dan beras sosoh (beras yang sudah dilepas kulit arinya sehingga terlihat lebih putih).

Melansir BBC Indonesia, ada sejumlah implikasi terhadap masyarakat atas kebijakan baru ini. Pengurus Pusat Perhimpunan Perekonomian Indonesia (Perhepi) Khudori mengatakan masyarakat miskin akan terbebani dengan beras umum jika harganya di atas beras medium dan premium.

“Warga miskin atau rentan tidak memiliki pilihan beras yang lebih terjangkau,” kata Khudori.

Ia meminta pemerintah berhati-hati, karena kenaikan harga beras 10 persen akan menambah angka kemiskinan sebesar 1 persen. Sedangkan bagi kalangan menengah ke atas, yang lebih mempertimbangkan kualitas beras juga akan merasa dirugikan karena pilihannya terbatas.

Koordinator Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mewanti-wanti agar pemerintah hati-hati.

“Pemerintah perlu cermat juga menetapkan kriterianya supaya terjangkau oleh kelompok bawah. Kemudian juga tidak merugikan kelompok atas,” kata Said.

Meski sebenarnya ia menilai bahwa penghapusan beras medium-premium ini sebagai “cara gampang” pemerintah menyelesaikan persoalan tata kelola beras nasional.

“Ini kayak ujian nasional banyak yang joki, tapi pemerintah menghapus ujiannya,” lanjutnya.

Selain konsumen, kebijakan ini juga diduga akan berpengaruh pada 169 ribu usaha gilingan padi kecil di Indonesia. Usaha penggilingan skala kecil ini tidak akan mampu memenuhi permintaan standar mutu beras antara medium dan premium.

Dikhawatirkan akan semakin banyak usaha penggilingan padi yang menganggur akibat kebijakan ini. Kata Said, penghapusan beras medium-premium bisa jadi solusi mengatasi kecurangan. Tetapi juga perlu dibarengi dengan pengawasan.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button