Bellinda Oktavani, Sarjana Hukum Wisudawati Terbaik UWG

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Bellinda Oktavani Berliana Putri, mahasiswi Program Studi Ilmu Hukum Universitas Widya Gama (UWG) Malang dinobatkan sebagai Wisudawati Terbaik Fakultas Hukum pada Wisuda ke-85, Sabtu (22/11/2025), dengan IPK 3,94 dan masa studi 3,5 tahun. Perempuan berusia 29 tahun itu sangat bersyukur atas pencapaian ini.
“Rasanya menjadi wisudawan terbaik itu luar biasa sekali. Semua ini berkat doa orang tua, dosen-dosen FH UWG yang hebat, serta mentor saya Ibu Dian Indah Nuraini, SH.” ujar Bellinda usai wisuda, Sabtu (22/11/2025).
Kesuksesan akademik Bellinda bukan tanpa strategi. Ia mengaku sejak semester pertama menerapkan pola belajar disiplin, membaca minimal tiga buku untuk setiap mata kuliah baru sebelum memasuki semester berikutnya.
“Kalau mau IPK seperti itu, siap-siap tiap semester minimal satu mata kuliah tiga buku. Jadi saat UAS, saya tidak perlu belajar lagi, karena sudah memahami materinya dari awal,” jelasnya.
Konsentrasinya di Hukum Perdata membuatnya semakin tertarik mempelajari berbagai bentuk sengketa perdata, baik antarindividu maupun antarlembaga. Dalam Tugas Akhir, ia meneliti isu hukum pajak, khususnya pajak sarang burung walet di Kabupaten Pasuruan.
Selain berprestasi akademik, Bellinda juga aktif di berbagai kegiatan kampus. Ia pernah menjadi Koordinator Utama Moot Court (Pidana, Perdata, dan TUN), Ketua KPU FH 2024, koordinator outing class ke Desa Panglipuran Bali, Host TOT (Tips on Trip) program IKA WIGA.
Sedangkan di luar kampus, ia terlibat aktif sebagai relawan Malang Corruption Watch (2022–2023) dalam advokasi dan publikasi Rapor Akhir Tahun Gerakan Anti Korupsi.
Ia juga berperan sebagai paralegal LPBHNU Kota Malang (2022–2024) dan ikut menganalisis statuta di salah satu kampus Islam swasta di Malang.
Pengalamannya semakin luas ketika ia dipercaya sebagai bagian dari Tim Pembentukan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual serta Perundungan di UWG. Sekaligus menjadi penguji calon anggotanya setelah mengikuti sertifikasi. Bagi Bellinda, menjadi mahasiswa hukum bukan hanya memahami pasal.
“Kita berani karena berpikir kritis saat orang lain diam. Kita berdaya karena memahami kekuatan logika dan kata-kata. Dan kita berbahaya, karena dengan ilmu hukum kita mampu mengubah arah keadilan,” jelasnya.
Meski aktif di kampus, ibu yang telah memiliki dua anak ini tentu juga harus membagi waktu antara keluarga dan pendidikan. Ia mengakui ada masa-masa sulit, namun ia memilih fokus menyelesaikan studi terlebih dahulu.
“Saya pernah berkeluarga, anak saya dua. Ada hal-hal yang perlu dikondisikan, jadi saya memilih menyelesaikan studi dulu bukan hanya sebagai ibu, tapi ibu sarjana hukum,” tuturnya.
Saat ini, sembari menunggu sumpah advokat di Pengadilan Tinggi, Bellinda magang di Kantor Hukum Dian Indah Nuraini SH dan Rekan. Ia telah menyelesaikan PKPA dengan beasiswa penuh PB HMI dan lulus ujian advokat dan tinggal menunggu proses pelantikan.
“Saya ingin melanjutkan studi hingga doktoral. Cita-cita saya adalah mencetak generasi hukum yang unggul, berintegritas, dan berjiwa keindonesiaan,” tegasnya.
Reporter: Heri Prasetyo
Editor: Intan Refa




