CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kepala Bagian Pengawasan PUJK, EPK dan LMS OJK Malang Veralina S Lumban Tobing mengklaim telah memblokir 5 ribu rekening sampai bulan Maret 2024. Dalam hal ini, dia mempunyai wewenang untuk menginstruksikan langsung perbankan untuk melakukan pemblokiran rekening.
“Tapi usaha preventif juga kami lakukan, seperti masif dan memaksimalkan sosialisasi ke masyarakat,” kata Vera.
Termasuk melakukan kerjasama dengan lembaga hukum dan membentuk satgas memberantas judi online. Muhammad Azwar Anas yang juga Bagian Pengawasan PUJK, EPK dan LMS OJK Malang tidak sedikit orang yang mulanya coba-coba dengan klik situs judi online. Apalagi situs ini gampang sekali mencarinya, bahkan muncul dalam iklan website.
“Bahkan ketika sudah ketagihan, akan berlanjut ke permasalahan lainnya yaitu meminjam uang untuk judi online secara ilegal,” tambah Anas.
Banyak kasus akibat judi online ini pada akhirnya menghancurkan kehidupan seseorang, mulai dari perceraian hingga KDRT. Melihat dampak buruk ini, Kepala Bidang Statistik dan Persandian Dinas Kominfo Kota Malang JA Bayu Widjaya mengaku sebagai instansi daerah, tidak punya kewenangan melakukan take down situs.
“Tapi kami sudah melakukan patroli cyber secara berkala. Terdeteksi mulai September 2023 sampai sekarang, 38 subdomain malang.co.id terinfeksi judi online,” kata Bayu.
Beruntung, tidak sampai 24 jam situs itu sudah bersih dari susupan judi online. Dosen Prodi Kesejahteraan Sosial FISIP UMM Hutri Agustino menjelaskan fenomena ini akibar kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan transfer of knowledge menjadi user yang bijak.
“Rata-rata pemain judi online adalah Generasi Z dan Milenial. Mereka sering melihat dan tertarik dengan orang-orang yang kaya, tapi tidak mau berusaha lebih,” kata Hutri.
Menurutnya, maraknya judi online ini juga akibat endorsement yang mudah. Sehingga masyarakat mudah melihat iklan judi online ketika searching apapun di google. Inilah yang memancing mereka. (WL)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
