Satwa Sehat Indonesia bekerjasama dengan Auto 2000 Sukun Kota Malang, menggelar acara yang bertajuk ‘Autopet 2000’. Kegiatan ini berlangsung di lantai 1 Auto 2000, Sabtu (11/12/21).
Event Autopet 2000 ini mengajak warga Kota Malang khususnya, untuk lebih sayang dan merawat hewan peliharaannya.
Ketua pelaksana Autopet 2000 sekaligus CEO Satwa Sehat Indonesia, Drh Albiruni Haryo mengatakan, acara ini sengaja digelar bagi para pecinta hewan maupun warga yang memelihara satwanya agar lebih merawat dengan baik.
“Tentunya kita ajarkan dan memberikan edukasi bahwa menjaga hingga merawat hewan itu penting. Baik dari segi perawatannya sampai memberi makanan mereka yang betul,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, event ini dapat meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat dalam merawat ekosistem satwa baik yang dilindungi oleh pemerintah maupun dipelihara sendiri.
“Kami berharap event Autopet 2000 ini dapat bermakna serta bermanfaat untuk masyarakat, terutama yang memelihara hewannya,” tuturnya.
Sementara itu, Supervisor Auto 2000 Sukun Agung Rakhmawan bilang, pihaknya berterima kasih kepada Satwa Sehat Indonesia yang menggelar Autopet 2000 ini.
Menurutnya, Auto 2000 Sukun mendukung upaya dalam melestarikan lingkungan hidup termasuk hewan yang kini cukup menjadi perhatian khusus untuk seluruh warga.
“Kami berterima kasih kepada Satwa Sehat Indonesia yang telah bersinergi dalam menggelar ini. Kedepannya kita mendukung program maupun agenda seperti ini,” ucap dia.
Wakil Walikota Malang Ir H Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, peran masyarakat, akademisi, hingga pengusaha dalam melestarikan dan menjaga ekosistem satwa harus dilakukan secara maksimal, agar kelestarian hewan dan satwa tetap terjaga hingga anak cucu dimasa mendatang.
“Saya rasa, peran warga Kota Malang dalam pelestarian lingkungan terutama hewan/satwa perlu dijaga dengan betul-betul. Kalau bukan kita, siapa lagi yang melestarikan?,” ujar Wawali Sofyan Edi Jarwoko.
Kata Bung Edi sapaan akrabnya, dengan diadakan acara Autopet 2000 yang digagas oleh Satwa Sehat Indonesia dan Auto 2000 Sukun dapat menjadi penggerak pertama.
“Acara ini sangat bermanfaat. Disamping bisa menjelaskan cara melestarikan hewan kita, juga mengajarkan bahwa kita umat manusia harus merawat seperti orang tua merawat anaknya,” tutur dia. (OK)
