Angka Kelahiran Rendah, 164 Sekolah di Korea Terancam Tutup
CITY GUIDE FM, KOREA – Lebih dari 160 sekolah, mulai dari SD, SMP hingga SMA di seluruh Korea tercatat nol murid baru. Melansir Korea Times, kondisi ini akibat dari angka kelahiran yang rendah dan di saat bersamaan terjadi peningkatan penduduk lansia.
Menurut Ahn Min Suk, dari oposisi Partai Demokratis Korea mengatakan total ada 164 sekolah, meliputi 145 SD, 11 SMP dan 8 SMA tidak menerima murid baru tahun ini, Kamis (26/10). Rinciannya, pada Provinsi Gyeongsang Utara ada 34 sekolah yang tidak ada pendaftar baru.
Kemudian, Provinsi Jeolla Selatan sebanyak 30 sekolah. Lalu, Provinsi Jeolla Utara dan Gangwon, masing-masing 23 sekolah yang bernasib sama.
Baca juga :
Berdasarkan data itu, kebanyakan sekolah yang berisiko tutup karena jumlah murid yang tidak memadai itu berada di kawasan pedesaan. Seiring dengan peningkatan jumlah masyarakat yang memilih pindah ke kota besar, untuk menempatkan anak mereka ke sekolah yang lebih baik.
Problem ini diperkirakan akan semakin buruk dalam waktu dekat. Karena 2.138 atau 17,6 persen dari 12.164 sekolah, mulai SD-SMA memiliki kurang dari 10 murid baru tahun ini.
Menurut laporan Badan Anggaran Nasional Korea, populasi anak-anak di bawah 14 tahun kemungkinan mencapai 3,18 juta jiwa pada tahun 2040. Angka ini turun 49,6 persen dari 6,32 juta jiwa pada tahun 2020. Kondisi ini akan semakin buruk, apabila tingkat kelahiran yang mencapai titik paling rendah pada triwulan kedua tahun ini di Korea Selatan, terus berlanjut.
“Pemerintah mendukung penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kondisi pemukiman area pedesaan. Serta butuh investasi di kawasan tersebut, karena penutupan sekolah hanya akan memperparah krisis,” kata Ahn.
Editor : Intan Refa