CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lawang menerima alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp10 miliar pada tahun 2025. Jumlah ini naik Rp4 miliar dari tahun sebelumnya, yaitu Rp6 miliar.
Direktur RSUD Lawang dr Nur Rochmah MMRS menjelaskan alokasi DBHCHT tersebut dipergunakan untuk pengadaan alat kesehatan (alkes) yang baru. Serta biaya pemeliharaan terhadap alkes yang sudah ada.
“Pengadaan alat kesehatan ada 25 item yang terdiri dari peningkatan layanan UGD sebanyak 9 unit. Meliputi EKG, monitor pasien hingga spinal immobilization equipment,” jelasnya kepada awak media, Kamis (5/6/2025).
Pihaknya juga mengalokasikan peningkatan rawat jalan dengan menambah 3 dental unit, 3 unit di poli rehabilitasi medik dan audiometri untuk mengukur ketajaman pendengaran. Selain itu, ada juga pembelian beberapa alkes untuk rawat inap berupa ventilator bayi di ruang NICU dan beberapa alat kamar operasi.
“Kita ada beberapa dokter spesialis bedah yaitu bedah umum, bedah ortopedi dan bedah syaraf. Bedah syaraf ini layanan baru dan kami tambah alatnya,” lanjutnya.
Salah satu alkes baru yang sudah tiba adalah TENS Combination atau Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation di poli Rehabilitasi Medik. Alat ini memiliki dua fungsi yaitu TENS dan ES (Electrical Stimulation).
“ES itu untuk stimulasi otot pada pasien stroke maupun Bell’s Palsy untuk meningkatkan kekuatan ototnya. Kalau TENS untuk mengurangi nyeri seperti nyeri pinggang, lutut atau nyeri sendi,” jelas salah seorang petugas.
Selain pengadaan alkes, dr Nur Rochmah juga melakukan pemeliharaan rutin dan kalibrasi pada 46 set alat. Beberapa di antaranya adalah alat canggih yang membutuhkan biaya cukup besar. Seperti modular operating system, CT Scan, alat radiologi, hemodialisa hingga alat di Pediatric Intensive Care Unit.
Pihaknya berharap upaya ini dapat meningkatkan mutu layanan RSUD Lawang sebagai garda layanan kesehatan di Malang Utara.
Editor : Intan Refa
