CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Harga bahan pangan di Malang Raya mengalami kenaikan belakangan ini. Kondisi ini berimbas pada industri kuliner yang rupanya juga harus mengubah kebijakan, demi meminimalisasi kerugian.
Dalam Idjen Talk bertajuk “Aduuuh, Harga Pangan di Malang Naik Lagi”, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang Irina Widiyanti membenarkan bahwa beberapa komoditi masih terus naik. Seperti beras hingga cabai rawit.
“Harga cabai rawit saja di bulan Oktober sekitar Rp 31 ribu/kilogram. Saat ini sudah mencapai Rp 73 ribu per kilogramnya,” kata Irina.
Baca juga :
Harga beras juga masih tinggi. Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium Rp 13. 900 per kilogram, sedangkan beras medium turun sedikit di rentang harga Rp 10.900 per kilogram. Irina menambahkan, Pemkab Malang melakukan operasi pasar dan memantau persediaan di 21 pasar tradisional.
Pihaknya menurunkan personel seminggu sekali hingga akhir bulan November ini. Selain itu, bekerja sama dengan Kominfo untuk mengupdate harga dan dengan Bulog untuk menggelontorkan beras SPHT dan pasar murah.
Sementara itu, Sekretaris 3 Paguyuban Pedagang Pasar Besar Malang (P3BM) Mochamad Fatuhul Huda menambahkan bahwa jumlah pengunjung di Pasar Besar masih tergolong sepi. Apalagi dengan kondisi harga-harga komoditas yang naik saat ini.
“Di pasar tradisional itu, ketika ada kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras, itu sangat berpengaruh pada pergerakan jual beli. Bahkan Rp 500 pun menjadi pertimbangan pembeli,” terang Huda.
Dia berharap di tengah kondisi menuju pemilu ini, harga-harga khususnya komoditi penting tidak semakin naik. Karena justru memberatkan masyarakat. (WL)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
