NewsPemerintahan

Adu Gagasan 3 Paslon di Unisma, Hanya Cak Imin yang Tampil

Cawapres Muhaimin Iskandar memberikan pemaparannya di hadapan audiens (Foto : Intan Refa)
Cawapres Muhaimin Iskandar memberikan pemaparannya di hadapan audiens (Foto : Intan Refa)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Tiga pasangan capres dan cawapres dijadwalkan hadir dalam agenda Sharing Session di Universitas Islam Malang (UNISMA), Rabu (1/11) pagi. Agenda adu gagasan paslon itu bertajuk “Meneguhkan Komitmen Pembangunan Bidang Ekonomi, Pendidikan dan Kebudayaan Menuju Indonesia Unggul”.

Sayangnya, dari ketiga pasangan tersebut hanya Muhaimin Iskandar saja yang hadir di gedung auditorium Prof Dr KH M Tholhah Hasan. Menurut informasi, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memang tidak dapat hadir. Sedangkan, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD semula mengkonfirmasi siap hadir dalam seminggu jelang kegiatan, mendadak batal pada Selasa (31/10) sore.

Begitu pula dengan Anies Baswedan yang juga tidak dapat hadir. Rektor UNISMA Prof Dr Maskuri mengatakan pihaknya telah mengupayakan segala cara agar seluruh pasangan dapat hadir.

Baca juga :

“UNISMA sebagai lembaga pendidikan akademik memberikan ruang yang sama kepada semua bakal calon presiden dan wakilnya. Masalah datang atau tidak itu urusan masing-masing. Tentu kami tidak berpihak kepada salah satu bakal calon,” papar Prof Maskuri.

Inti dari sharing session itu sebenarnya mengajak bagaimana bakal paslon adu gagasan, ide dan visi misi terkait dengan pendidikan, ekonomi dan kebudayaan. Agar pemilih muda ini mengetahui siapa yang tepat memimpin bangsa ini.

“Tidak ada forum lanjutan, sepertinya kalau ada forum lanjutan seakan kita ada keberpihakan dengan pihak lain. Acara ini sehari ini saja,” tegasnya.

Sementara itu, Muhaimin Iskandar tiba dalam agenda tersebut pukul 10.00 WIB diiringi dengan sorak dan tepuk tangan para perwakilan mahasiswa se-Jawa Timur yang hadir. Selain itu, sejumlah keturunan raja, ratu, datu, pelingsir dan mokole juga hadir.

Dalam pemaparannya, Cak Imin secara garis besar menyoroti akan adanya perubahan yang seharusnya terjadi setiap 30 tahun sekali. Itu sebabnya, pasangan AMIN ini memiliki tagline Perubahan.

“Reformasi sejak tahun 1998 diikuti dengan pemilu pertama tahun 1999 yang artinya hampir 30 tahun. Sudah saatnya melakukan perubahan agar kita tidak stuck dengan sistem yang keropos. Apalagi indikasi menguatnya KKN, sistem koruptif dan amburadul. Menjadi indikator kemauan dan kesungguhan untuk melakukan evaluasi,” jelas Muhaimin.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button