
CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Sebanyak 95 atlet difabel telah menyelesaikan kompetisi Paralimpiade Kota Batu selama dua hari, Jumat (25/7/2025) sampai Sabtu (26/7/2025). Mereka terbagi ke dalam dua kategori usia, yakni junior (8–13 tahun) dan senior (14–18 tahun).
Ada empat cabang olahraga yang dipertandingkan meliputi para-bulutangkis, para-atletik, boccea dan bocce. Boccea dan bocce merupakan olahraga lempar bola yang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas berat. Pemain harus mampu mendekatkan bola ke sasaran (jack) dengan strategi dan akurasi.
Saat upacara penutupan kejuaraan, Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Batu Nenik Arizza mengatakan bahwa kejuaraan ini menjadi bagian dari upaya pengembangan potensi atlet difabel di daerah.
“Belajar dari pengalaman kemarin Joko dan Riris bisa mengharumkan Kota Batu sampai tingkat nasional. Dari situ kita memiliki pemikiran setelah kegiatan pengenalan kemarin ternyata banyak adik‑adik kita penyandang disabilitas mengembangkan bakatnya di olahraga,” kata Arriza.
Joko Mulyono dan Ariska Prima Dayanti adalah dua atlet difabel dari Kota Batu yang telah menyumbang medali emas dalam ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) dan Kejuaraan Paralimpik Provinsi (Keparprov). Mereka menjadi inspirasi bagi peserta muda yang tampil tahun ini.
Arizza menambahkan bahwa kejuaraan ini juga merupakan bagian dari proses seleksi untuk mengikuti kejuaraan tingkat Provinsi Jawa Timur. Sebab, Pemprov punya kejuaraan baru selain Keprapov.
“Nanti hasil dari pertandingan ini kalau memenuhi syarat, kami akan mengikutsertakan dalam kejuaraan provinsi ‘Mendobrak Batas’ yang kisaran usianya 8 sampai 18 tahun,” lanjutnya.
Kegiatan ini juga diharapkan mendorong kampanye kesetaraan peran penyandang disabilitas di masyarakat. Menurut Izza beberapa atlet yang mengikuti kegiatan tersebut berhasil diterima bekerja di salah satu tempat wisata di Kota Batu.
Reporter : Asrur Rodzi
Editor : Intan Refa