Budaya dan PariwisataNews

Arek Malang Bersuara Tolak Kedatangan Zakir Naik ke Kota Malang


Ormas Arek Malang Bersuara tolak kedatangan Dr Zakir Naik. (Foto : Heri Prasetyo)
Ormas Arek Malang Bersuara tolak kedatangan Dr Zakir Naik. (Foto : Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Sekelompok warga lintas agama dan organisasi masyarakat yang menamai diri sebagai Arek Malang Bersuara mendatangi Komisi A DPRD Kota Malang pada Selasa (8/7/2025). Mereka menyampaikan penolakan rencana kedatangan pendakwah asal India Dr Zakir Naik yang kabarnya akan mengisi tabligh akbar di Stadion Gajayana pada 10 Juli 2025 mendatang.

Mereka menyampaikan penolakan ini dengan mempertimbangkan aspek sosial, keberagaman agama, keamanan serta masukan dari berbagai elemen masyarakat. Juru bicara Arek Malang Bersuara Abdul Aziz menegaskan bahwa Kota Malang dikenal sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai toleransi antar umat beragama.

Ia khawatir ceramah Zakir Naik yang menurutnya kerap kontroversial dapat memicu perpecahan di tengah masyarakat yang plural.

“Sudah lama sekali kerukunan antarumat beragama ini terjalin. Ini harus kita pertahankan. Kehadiran Zakir Naik bisa memicu ketegangan, terutama karena gaya ceramahnya yang provokatif dan tidak sesuai dengan semangat keberagaman Indonesia,” ujarnya.

Aziz juga menyampaikan bahwa mereka tidak berniat melakukan aksi turun ke jalan jika tuntutan mereka tidak terpenuhi.

“Kami hanya ingin menjaga Malang tetap damai. Kalau tetap digelar, ya sudah, setidaknya kami sudah bersuara,” tambahnya.

Namun Aziz menegaskan tidak menolak Islam. Ia mengaku menolak gaya dakwah yang tidak sesuai dengan nilai lokal dan nasional.

“Tidak pernah dalam ajaran Islam mengajarkan berdakwah dengan cara debat terbuka, apalagi dengan nada provokatif,” ungkap Aziz.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi A DPRD Kota Malang Harvad Kurniawan sepakat pentingnya menjaga keharmonisan di Kota Malang. Akan tetapi, ia menegaskan pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengizinkan atau menolak acara tersebut.

“Kami akan menyampaikan hasil audiensi ini ke Polresta dan panitia penyelenggara. Pemberian izin bukan wewenang DPRD. Kami hanya menjembatani aspirasi masyarakat,” jelas Harvad.

Ia menekankan pentingnya komunikasi antar pihak. Termasuk kemungkinan mengadakan forum bersama antara pihak kepolisian, panitia acara dan kelompok masyarakat yang keberatan.

Sosok Zakir Naik memang terkenal sebagai tokoh yang kerap mengundang perdebatan karena gaya dakwahnya yang tegas, keras dan penuh tantangan terhadap pemeluk agama lain. Hal ini dinilai tidak sejalan dengan pendekatan dakwah para ulama di Indonesia yang lebih santun dan inklusif.

Reporter : Heri Prasetyo

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button