BATU – Tragedi yang menimpa almarhum Rizki Kurnia Wahyu Aditya, siswa SMP Negeri 2 Kota Batu yang menjadi korban perundungan (bullying) pada Mei 2024, mengundang perhatian serius dari Pemerintah Kota Batu. Dalam rangka memperingati Hari Anti-Bullying, Wali Kota Batu, Nurochman, mengunjungi kediaman almarhum di Jalan Bromo Gang 4, Kelurahan Sisir, pada Sabtu (31/5/2025).
Wali Kota Nurochman menyampaikan harapannya agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Batu akan menjalankan program Parenting for Parent yang bertujuan memberikan pengetahuan, kepekaan, serta pemahaman pentingnya komunikasi di lingkungan keluarga dan sekolah.
“Hari ini saya berkunjung untuk memberikan dukungan kepada orang tua dan saudara almarhum agar tetap semangat. Kami memiliki komitmen melalui program 1.000 Sarjana dan akan memberikan perhatian kepada mereka,” jelas Nurochman.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan mendukung pendidikan adik Rizki, yang kini duduk di bangku kelas 3 SMP, hingga jenjang perguruan tinggi. Komitmen ini, menurutnya, adalah bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan korban maupun keluarga tidak merasa sendiri dalam menghadapi musibah tersebut.
Lebih lanjut, Nurochman menegaskan bahwa persoalan perundungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi anak-anak.
“Semuanya harus memiliki persepsi yang sama untuk saling memberikan dukungan. Perlu keterlibatan masyarakat, teman-teman DPRD, dan lingkungan sekitar,” tegasnya.
Kasus perundungan yang menimpa Rizki terjadi pada 29 Mei 2024. Saat itu, Rizki, yang masih duduk di kelas 7, mengalami kekerasan fisik dan psikis yang dilakukan oleh lima teman sekelasnya. Akibatnya, Rizki mengalami luka serius dan harus dirawat di rumah sakit. Sayangnya, nyawanya tidak tertolong, dan ia meninggal dunia pada 31 Mei 2024. (Reporter/Asrur Rodzi)
