LifestyleNews

6 Kebiasaan di Indonesia yang Ternyata Tidak Sopan di Luar Negeri

ilustrasi kebiasaan orang Indonesia (freepik.com/freepik)
ilustrasi kebiasaan orang Indonesia (freepik.com/freepik)

CITY GUIDE FM – Setiap negara memiliki kebiasaan dan aturan tak tertulis yang bisa berbanding terbalik satu sama lain. Termasuk sejumlah kebiasaan di Indonesia yang ternyata tidak sopan di luar negeri, seperti sebagai berikut :

Membunyikan Klakson
Bunyi klakson yang bersahutan merupakan hal yang lumrah di Indonesia. Namun jika kamu membunyikan klakson di Norwegia, itu tandanya perbuatan tidak sopan. Karena seseorang hanya boleh melakukannya saat kondisi darurat saja.

Senyum pada Orang Asing
Orang Indonesia yang terkenal ramah, pasti selalu tersenyum pada setiap orang yang mereka temui. Jika di Rusia, hal tersebut tidak wajar dan memiliki arti bahwa kamu sedang menggoda. Tentunya jangan kaget apabila orang Rusia menganggapmu tidak sopan.

Baca juga :

Uang Tip
Biasanya, kita akan memberikan uang tip kepada penjual atau sopir untuk menunjukkan rasa terima kasih. Berbeda dengan budaya Jepang yang menganggap uang tip sebagai penghinaan. Karena menurutnya, uang yang mereka terima sepadan dengan pelayanan yang mereka berikan.

Duduk di Kursi Belakang Taksi
Australia, Selandia Baru, Skotlandia, dan Irlandia merupakan negara yang menjunjung tinggi derajat sesama manusia. Oleh sebab itu, kamu harus duduk di samping sopir, apalagi ketika sendirian.

Makan Sampai Habis
Orang tua kita pasti selalu mengajarkan untuk menghabiskan makanan hingga tanpa sisa sebagai bentuk bersyukur. Sebaiknya, jangan lakukan hal ini saat sedang bertamu di Tiongkok. Sebab piring yang bersih menandakan hidangan tuan rumah tidak cukup untuk tamu.

Menanyakan Kesibukan Orang Lain
Umumnya kita menyampaikan bentuk perhatian dengan bertanya “Lagi apa?” atau “Sedang apa?”. Lain halnya dengan masyarakat Belanda yang menganggap kebiasaan ini melanggar privasi.

Itulah beberapa kebiasaan orang Indonesia yang tidak sopan bagi masyarakat luar negeri. Ini berarti peribahasa “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” benar adanya dan perlu kita jadikan prinsip saat berkunjung ke negara lain.

Penulis : Faydina Rizki (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x