5 Tahun Vakum, Artcofest 2025 Hadirkan Industri Kopi Pilihan

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Art and Coffee Festival (Artcofest) 2025 akhirnya kembali lagi setelah vakum selama 5 tahun (event terakhir tahun 2019). Kali ini, hadir 50 industri kopi dan roastery pilihan yang ada di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang yang memamerkan keunggulan produk masing-masing.
Kepala Perwakilan BI Malang Febrina mengatakan pengembangan ekosistem industri kopi ini menjadi salah satu upaya menumbuhkan perekonomian 2025. Sejalan dengan tema yaitu “Brewing Brigdes: Fostering Connection and Driving Sustainable Growth“.
“Ada tiga pilar pengembangan UMKM kopi yaitu penguatan korporatisasi petani, kapasitas dan pembiayaan. Ketiganya itu diramu menjadi tema yang muncul di event Artcofest 2025 yang kita hidupkan lagi,” ungkapnya.
Tujuan utama event ini adalah fostering connection atau memberikan jejaring bagi pengusaha, petani kopi dengan perbankan. Karena tidak hanya serupa pameran saja, di sini juga ada serangkaian kegiatan yang membahas secara mendalam seputar kopi.
Mulai dari Coffee Talks yang menghadirkan narasumber dari akademisi, praktisi dan pelaku industri kopi. Lalu Coffee Exhibition, Bussiness Matching yang mempertemukan pelaku usaha dengan perbankan. Tercatat ada 28 meeting bussiness matching yang membuat pelaku usaha kopi selangkah lebih maju untuk melakukan ekspansi.
Serta yang menarik adalah ada manual brewing competition yaitu ajang kompetisi bagi para barista muda.
Meski hanya sehari, Artcofest 2025 berhasil menarik minat banyak pencinta kopi maupun calon pebisnis kopi. Terbukti, 2.488 tiket habis terjual dan berhasil meraup transaksi sebesar Rp113 juta.
“Di hilir itu sudah muncul banyak usaha kopi yang baru. Tentunya petani juga harus mendapat perhatian. Sektor hilir perlu sustainability supply dan di sisi lain petani ini perlu dibeli produknya. Kita harapkan itu selalu berjalan beriringan,” lanjutnya.
Apalagi komoditas kopi Indonesia mampu bersaing dengan kopi dari negara lain. Misalnya saja Kopi Margading dari Desa Ampelgading berhasil ekspor menjual produk ke Maroko. Lalu Kopi Sumadi Prigen Pasuruan kabarnya akan mengikuti pameran kopi di Filipina.
Kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Febrina menegaskan pihaknya akan terus memantau perkembangan industri kopi setelah event. Selanjutnya, pihaknya akan mengupgrade di tahun depan lewat pelatihan di sisi hulu dan perdagangan. Ia juga mengajak masyarakat untuk cinta dan bangga menggunakan produk kopi lokal.
Reporter: Intan Refa
				



