KesehatanNews

5 Bahaya Mencium Bayi Sembarangan

ilustrasi bayi (freepik.com/pch.vector)
ilustrasi bayi (freepik.com/pch.vector)

CITY GUIDE FM – Melihat bayi yang menggemaskan tentunya membuat siapa pun ingin membelai atau menciumnya. Namun hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan. Karena ada bahaya yang mengintai mencium bayi sembarangan yang mengejutkan. Melansir berbagai sumber, berikut 5 di antaranya :

Herpes Simpleks
Penyakit ini disebabkan oleh penularan virus herpes simpleks tipe 1 (HSV 1). Gejala dari herpes simpleks adalah muncul luka serta ruam pada bibir dan menyebar ke sekitarnya. Kemudian juga demam, rewel, enggan menyusu atau makan, gusi bengkak memerah, serta timbul benjolan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Baca juga :

Sariawan Infeksi Jamur
Jamur Candida merupakan mikroorganisme normal yang ada di dalam mulut, kulit, dan saluran pencernaan orang dewasa. Tapi saat mencium bayi, jamur ini bisa berpindah ke dalam mulutnya, sehingga menimbulkan sariawan.

Gejalanya adalah bercak putih dalam mulut, lidah, langit-langit, serta gusinya. Lalu sudut mulut tampak kering dan pecah-pecah, rewel, serta enggan menyusu karena terasa perih.

Mononukleosis
Selain mencium, virus Epstein-Barr penyebab penyakit ini bisa menular melalui percikan air liur, seperti saat batuk atau bersin. Tanda dari salah satu bahaya mencium bayi sembarangan ini adalah pembengkakan kelenjar getah bening, lemas, demam, rewel, enggan menyusu atau makan, dan ruam kulit.

ISPA dan RSV
Penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA muncul akibat penularan bakteri dan virus dari mencium bayi. Penyakit ini membuat bayi sering bersin, batuk pilek, demam, sesak napas beserta napas berbunyi, dan lemas.

Sedangkan Respiratory Syncytial Virus (RSV) adalah virus yang menginfeksi paru-paru atau saluran pernapasan. Virus ini membuat bayi kesulitan bernapas dan bisa menjadi serius hingga berakibat fatal.

Meningitis Bakteri
Saat terkena meningitis, bayi akan menunjukkan tanda-tanda berupa lemas, muntah-muntah, demam, kejang, leher kaku, serta sering tidur. Hal ini bisa berujung komplikasi seperti sepsis dan kerusakan otak permanen.

Penulis : Faydina Rizki (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x