12 Kasus Bunuh Diri di Malang Tahun 2023, Kenapa?

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Belum lama ini, masyarakat dikagetkan dengan kabar seorang perempuan muda yang tewas akibat lompat dari Gedung Filkom Universitas Brawijaya. Sebelumnya, kasus serupa yaitu satu keluarga yang bunuh diri di Pakis, Malang. Fenomena ini tentu menimbulkan tanda tanya, ada apa sebenarnya?
Dalam Idjen Talk bertajuk “12 Kasus Bunuh Diri di Malang Tahun 2023, Kenapa?“, Kaurbinopsnal Satreskrim Polres Malang Iptu Ahmad Taufik menjabarkan, sejak tahun 2021 sampai 2023, tercatat ada 43 kasus bunuh diri. Mayoritas berusia mayoritas 41-50 tahun.
“Tahun 2021 ada 16 kasus bunuh diri, lalu naik menjadi 22 kasus pada tahun 2022. Sedangkan, tahun 2023 ada 5 kasus. Penyebab umumnya karena penyakit menahun, depresi dan faktor ekonomi,” jelasnya.
Baca juga :
Sementara, Kepala UPTD PPA DP3A Kab Malang Ulfi Atka Ariari menyampaikan selama pendampingan dari dinas, memang ada beberapa perempuan korban kekerasan yang punya tendensi bunuh diri. Umumnya, mereka merasa terpojok atas peristiwa traumatis yang menimpanya.
Di sisi lain, Psikolog RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang, Daisy Prawitasari Poegoeh menambahkan memang umumnya penyebab bunuh diri adalah akibat depresi dan tidak ada tempat bercerita. Karena itu, orang terdekat punya peran penting sebagai support system untuk memberikan dukungan.
“Mayoritas orang yang mengalami depresi akan sulit menerima masukan terkait kesehatan mental. Inilah peran orang terdekat, untuk memberikan pemahaman dengan pendekatan emosional. Agar orang tersebut bisa keluar dari depresinya,” ungkapnya.
Dosen Fakultas Psikologi UNMER Malang Dr Agustin Rahmawati menambahkan sayangnya saat ini banyak fenomena di mana orang terdekat yang seharusnya menjadi support system, justru tidak aware dengan kesehatan mental. Bahkan ada yang terkesan meremehkan. (AN)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :