Wujudkan Alun-alun dan Kayutangan Bebas PKL

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Maraknya pedagang kaki lima di Alun-alun Kota Malang dan Kayutangan, sedikit mengubah wajah salah satu pusat wisata. Dalam Idjen Talk bertajuk “Wujudkan Alun-alun dan Kayutangan Bebas PKL“, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM Heny Kusdiyanti membenarkan bahwa, 2 titik itu memang menjadi daya tarik karena keramaian terpusat di sana.
“Ketika titik itu ramai dan banyak orang yang berkunjung, maka terbaca oleh PKL kalau tempat itu bagus buat mengais rejeki. Jadi, kalaupun ada penertiban PKL, pemerintah Kota Malang harus bisa memetakan tempat untuk mereka,” jelasnya.
Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang Arif Wahyudi menjelaskan, para pedagang kaki lima perlu adanya pembinaan. Sebagaimana kondisi rill di lapangan, setiap hari para PKL bebas keluar masuk Alun-alun Malang.
Baca juga :
“Sudah saatnya pembinaan yang baik untuk para PKL, supaya lebih tertib,” kata Arif.
Di sisi lain, Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengatakan pihaknya masih mengupayakan penertiban PKL yang masih beroperasi di Alun-alun Kota Malang. Caranya dengan memberikan keterampilan maupun keahlian dan memberikan penghargaan jika ada pencapaian yang berhasil.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan inventarisasi jumlah pedagang di Koridor Kayutangan maupun Alun-alun Merdeka. Terkait penertiban di Kayutangan Heritage, pihaknya akan memaksimalkan Pasar Talun.
“Pemerintah Kota Malang pada dasarnya tidak melarang para PKL untuk berjualan. Namun ada beberapa titik tertentu yang mana PKL tidak boleh berjualan, seperti salah satunya Alun-alun Kota Malang,” pungkasnya.(WL)
Editor : Intan Refa, Kornelia Midun
Simak tema Idjen Talk lain :