Waspadai Sindrom Skibidi Toilet Pada Anak
CITY GUIDE FM – Belum lama ini muncul beberapa video viral di platform TikTok, ada banyak anak-anak meniru Skibidi Toilet. Mereka terlihat berjongkok sambil menggerakkan kepalanya dan meracau. Beberapa anak bahkan masuk ke dalam keranjang, tong, kardus, tempat sampah atau tempat lain yang serupa seperti toilet.
Tentu saja kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dan keresahan bagi orang tua. Channel Youtube DaFuq!?Boom! mengunggah serial video animasi pada 8 Februari 2023 dan video yang hanya berdurasi 12 detik ini menampilkan kepala pria yang menjulur keluar dari lubang kloset dan menyanyikan lagu.
Melansir dari berbagai sumber, banyak orang menganggap skibidi toilet absurd, creepy, disturbing, dan tidak layak untuk anak-anak tonton.
“Tayangan Skibidi Toilet tidak layak untuk ditonton anak-anak. Target penontonnya tentu anak-anak. Sayangnya, saat ini sudah banyak anak yang meniru konten Skibidi Toilet,” kata Psikolog Klinis Personal Growth Shierlen Octavia.
Dengan perkembangan kognitif dan emosional anak yang belum benar-benar matang, serta anak belum bisa benar-benar menilai maupun mengambil keputusan, tontonan semacam itu dapat menimbulkan dampak yang berbahaya.
Melihat dari setiap konten di internet, anak akan mempelajari perilaku orang di sekitarnya. Hal ini akan memengaruhi cara anak bertindak dan memperlakukan orang lain.
Jika mereka melihat tindak kekerasan dan terbiasa melihat tayangan aneh, sangat mungkin mereka untuk melakukan tindakan yang juga aneh, menyimpang dan tidak sesuai norma di masyarakat. Ibaratnya seperti mengisi sampah di kepala anak-anak. Sampah juga yang akan dikeluarkan dari tutur maupun tindakannya.
Lebih lanjut, tontonan semacam ini akan berdampak pada kemungkinan anak mengalami masalah emosional seperti timbulnya rasa cemas dan takut berlebihan sehingga dapat menghambat perkembangan mental mereka.
Untuk meminimalisir dampak negatif gadget, Orang tua harus berperan aktif dalam mengawasi tontonan anak. Jangan hanya menyalahkan gadget dan lepas tanggung jawab, bagaimanapun kontrol utama ada di tangan orang tua.
Penulis : Miftachul Ni’mah (magang)
Editor : Intan Refa