CITY GUIDE FM – Vitiligo merupakan kondisi yang terjadi ketika kulit tidak dapat memproduksi melanin atau senyawa yang menentukan warna kulit. Kondisi ini menyebabkan warna kulit yang tidak merata. Vitiligo biasa menyerang kelompok usia 10 sampai 30 tahun dan sekitar 0,5 sampai 1 persen orang di seluruh dunia menderita penyakit ini.
Umumnya penyakit ini memiliki gejala seperti munculnya bercak-bercak berwarna lebih terang dari warna kulit. Namun lama-kelamaan bercak tersebut berubah warna menjadi putih dan terasa gatal. Bercak tersebut biasanya bersifat permanen dan lebih rentan terbakar sinar matahari.
Bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari seperti tangan, kaki, wajah, bibir, dan leher lebih rentan terserang penyakit ini. Selain itu kondisi ini juga bisa terjadi di akar rambut dan menyebabkan tumbuhnya uban pada rambut, bulu mata, jenggot, dan alis.
Melansir dari berbagai sumber, ada 5 faktor yang menyebabkan vitiligo, antara lain :
- Faktor genetik/ keturunan
- Paparan bahan kimia
- Paparan sinar matahari/ radiasi ultraviolet
- Stres
- Penyakit autoimun seperti penyakit Graves dan penyakit kencing manis tipe 1
Bahkan jika tidak ditangani dengan baik, vitiligo dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti :
1. Penurunan kemampuan pendengaran. Hal ini terjadi lantaran kurangnya melanin yang berperan dalam fungsi dan struktur telinga bagian dalam. Kondisi ini terjadi pada penderita akibat faktor genetik.
2. Peningkatan risiko kanker kulit. Sama seperti sebelumnya, hal ini terjadi akibat kekurangan melanin yang menyebabkan kulit mudah terbakar sinar matahari.
3. Perubahan pada penglihatan dan produksi air mata akibat kekurangan pigmen.
Cara mengatasi kondisi ini adalah dengan menggunakan sunscreen SPF 30 atau lebih. Sebab, sunscreen dapat melindungi dari sengatan matahari yang dapat merusak kulit. Selain itu, bisa juga dengan krim kamuflase atau losion penggelap kulit untuk menyamarkan bercak-bercaknya. Anda juga dapat mengkonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan dokter untuk mengatasi penyakit ini.
Penulis : Alifia Nur Syafida (magang)
Editor : Intan Refa
