Universitas Brawijaya (UB) Kukuhkan 8 Guru Besar Baru

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Universitas Brawijaya (UB) Malang kembali mengukuhkan delapan guru besar baru pada Kamis (30/1/2025). Di antara delapan guru besar tersebut, ada empat nama yang mencuri perhatian dengan gagasan dan penelitian inovatif mereka.
Mereka adalah Prof Dr Aulia Fuad Rahman SE MSi Ak dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang memperkenalkan integrasi laporan ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam pelaporan korporat. Sistem pelaporan ini akan meningkatkan transparansi dan relevansi informasi bagi para pemangku kepentingan.
Lalu dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Prof Barlah Rumhayati MSi PhD mengembangkan metode Passive Sampling-PIM. Ini adalah sebuah terobosan pemantauan polusi fosfat di perairan dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
Kemudian Prof Dr Ir Solimun MS menghadirkan pendekatan statistik baru yang Flexible and Adaptive Modeling (FAM) sebagai pengembangan dari Structural Equation Modeling (SEM). Pendekatan ini memungkinkan analisis data lebih fleksibel dan akurat.
Sementara itu, dari Fakultas Pertanian, Prof Syahrul Kurniawan MP PhD memperkenalkan Model RaBaSATI (Lancar Bangun Sistem Agroforestry TaniKlim) sebagai solusi keberlanjutan agroforestri. Dalam pidato ilmiahnya, Prof Syahrul menekankan pentingnya sistem agroforestri dalam menjaga keseimbangan ekologi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Fungsi hutan di Indonesia maupun secara global telah menurun akibat deforestasi dan degradasi hutan dalam tiga dekade terakhir. Model RaBaSATI hadir sebagai solusi dengan mengintegrasikan pertanian dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya dalam sesi wawancara, Rabu (29/1/2025) di Samanta Krida UB.
Menurutnya, deforestasi yang terjadi akibat ekspansi lahan pertanian. Terutama untuk tanaman semusim yang telah meningkatkan risiko erosi dan menurunkan kualitas air sungai.
Melalui agroforestri yang terintegrasi, tanah dapat tetap terlindungi, produksi pertanian tetap berjalan, serta keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
Reporter : Heri Prasetyo
Editor : Intan Refa