Universitas Brawijaya Kukuhkan 7 Profesor Baru

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan tujuh profesor baru dari berbagai bidang keilmuan pada Selasa (25/2/25). Salah satu yang menarik perhatian penelitian dari Prof Chomsin Sulistya Widodo MSi PhD yang memperkenalkan UBNet v3.
Ini merupakan model analisis digital untuk deteksi cepat pneumonia akibat infeksi virus. Dalam orasi ilmiahnya, Prof Chomsin temuannya itu memiliki kemampuan mengidentifikasi pneumonia akibat bakteri, virus biasa bahkan COVID-19.
Tingkat akurasinya mencapai 99,64 persen, presisi 100x, serta sensitivitas 99,45x. Model ini diharapkan dapat membantu dokter radiologi dalam mendiagnosis penyakit lebih cepat dan akurat.
“Jika model ini menunjukkan akurasi 99 persen, maka dapat kami pastikan apakah pasien terkena COVID-19 atau bukan,” ujarnya.
Guru besar lain yaitu Prof Dr Bambang Santoso Haryono MS memperkenalkan Wise Integrated Strategic Ethics (WISE) Model. Sebuah pendekatan baru dalam analisis kebijakan publik.
Model ini mengintegrasikan prinsip etika dalam pengambilan keputusan kebijakan publik di era disrupsi yang ditandai dengan perubahan sosial dan teknologi yang cepat.
“Perlu penguatan kapasitas etika individu, organisasi profesi dan sistem pengawasan yang efektif agar kebijakan publik lebih adil dan transparan,” jelasnya.
Prof Bambang menjadi profesor aktif ke 16 di Fakultas llmu Administrasi dan ke 416 di UB. Kemudian Prof Dr Edy Yulianto MP memaparkan konsep “S-Pinten” sebagai strategi pemasaran meningkatkan daya saing UMKM.
Konsep ini mengintegrasikan tiga elemen utama yaitu konsumen, pemasaran, dan inovasi teknologi.
“UMKM memiliki peran penting dalam ekonomi nasional. Namun mereka menghadapi banyak tantangan seperti keterbatasan modal, sumber daya manusia, serta akses pasar. Dengan S-Pinten, kita dapat meningkatkan daya saing UMKM melalui pendekatan yang lebih strategis,” paparnya.
Dengan demikian, jumlah profesor aktif di UB menjadi 416 orang. Berbagai penelitian dan gagasan baru dari para guru besar tersebut, dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan dunia akademik.
Reporter : Heri Prasetyo
Editor : Intan Refa