Uni Eropa Suntik Dana Hibah Rp 81 M ke RSUB
CITY GUIDE FM, MALANG – Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) mendapat dana hibah dari Uni Eropa sebesar 4,98 juta euro atau setara dengan Rp 81 miliar.
Dana itu nantinya akan digunakan untuk pembangunan laboratorium riset dan pelayanan penyakit infeksi. Seperti, pengadaan ruang isolasi, ruang rawat darurat, dan ruang rawat jalan.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UB Prof Dr Ir Moch Sasmito Djati MS mengatakan, selain menerima dana hibah dari Uni Eropa, pihaknya juga menerima soft loan (pinjaman lunak) dari Bank KfW Jerman sebesar 37 juta euro atau setara dengan Rp 600 miliar.
Ia menyebut, dana hibah sebesar Rp 81 miliar nantinya akan digunakan secara khusus. ”Awalnya memang untuk penanganan Covid-19, tapi setelah ini bisa berkembang untuk penyakit infeksi lainnya” ujarnya, Senin (6/2/23).
Namun, pihaknya yakin Covid-19 hanya satu di antaranya banyak penyakit infeksi lainnya. Sehingga, penelitian nantinya tidak hanya fokus pada Covid-19 tetapi juga pada penelitian lanjutannya serta terhadap penyakit infeksi lainnya.
Sementara itu, Project Coordinator RSUB Dr dr Viera Wardhani M Kes bilang, program itu tidak hanya untuk membangun fasilitas kesehatan.
Selain itu, juga untuk menunjang proses akademik. ”Nanti setiap area di RSUB rencananya akan ada ruang pembelajaran dan teknologi kedokteran,” kata dia kepada reporter City Guide FM.
Viera sapaan akrabnya, menilai hal itu memungkinkan fungsi pelayanan dan pembelajaran mahasiswa bisa terpenuhi tanpa mengesampingkan hak pasien.
Tidak hanya untuk RSUB, program itu juga mencakup pemenuhan peralatan medis di Rumah Sakit Gigi dan Mulut milik Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UB.
”Saat ini sedang proses penyelesaian 4 lantai, harapannya di akhir tahun ini sudah selesai dan peralatannya sudah bisa dipenuhi segera,” pungkasnya. (ok)