UMKM Malang dan Pariwisata Malang Raya

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Membicarakan soal pariwisata di Malang, tak pernah lepas dari sentra kuliner UMKM yang menjadi bumbu penyedap daya tarik sebuah destinasi wisata. Anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Malang Suwanto menegaskan bahwa keberadaan UMKM sangat memperkuat daya tarik pariwisata.
“Berbagai event pariwisata akan terasa garing tanpa keterlibatan para pelaku UMKM. Maka posisi UMKM sangat penting sebagai pilar ekonomi di berbagai spot wisata,” jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Eko Sri Yuliadi menguatkan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2023-2024 ditopang pelaku UMKM. Ada peningkatan jumlah UMKM yang terverifikasi yang membuktikan besarnya peran kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kaitannya dengan pariwisata, kedua sektor tersebut tidak bisa dipisahkan dan harus saling bersinergi. Pelaku UMKM yang masuk ke sektor pariwisata adalah mereka yang sudah memiliki produk marketable dengan kemasan dan proses produksi yang sudah maju. Sehingga mampu bersaing di pasar global,” jelasnya.
Salah satu sentra UMKM yang cukup terkenal adalah keripik tempe Sanan. Ketua Paguyuban Keripik Tempe Sanan Arman Yudi Purnomo mengatakan pihaknya aktif memberikan fasilitas ke pengrajin keripik tempe di Kampung Sanan untuk meningkatkan kualitas produk.
“Kami juga membuka paket wisata edukasi di Kampung Sanan yang berhasil menarik lebih dari seribu pengunjung pada tahun 2024,” kata Arman.
Menurutnya, regenerasi pengrajin keripik tempe di sana relatif banyak. Artinya ada banyak generasi muda yang meneruskan usaha keripik tempe dari orang tuanya namun dengan pola pikir yang berbeda. Generasi baru ini sudah memahami pentingnya teknologi, legalitas produk dan standar rumah produksi yang layak. (AN)
Editor: Intan Refa