Trend Anak Muda Cuci Darah, Gara-gara Minuman Manis?
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Dokter Umum RSU BRIMedika Malang dr Jauharotul Jannah mengatakan umumnya pasien cuci darah atau hemodialisa berada pada rentang usia 50-70 tahun. Tapi dewasa ini, tren cuci darah telah bergeser pada anak muda.
“Karena lifestyle yang tidak sehat. Selain makanan dan minuman dengan kandungan gula berlebih, mereka juga lebih banyak duduk, sehingga kurang aktivitas fisiknya,” kata dr Nena, sapaannya dalam Idjen Talk edisi 15 Juni 2024.
Itu juga termasuk makanan siap saji yang mengandung gula dan natrium berlebih. Dia menjelaskan ada beberapa indikasi ginjal Anda mulai bermasalah. Antara lain seperti mudah lelah, semakin pucat dan mengalami pembengkakan di bagian tubuh seperti muka.
Produksi urin juga bisa mengindikasikan ginjal bermasalah, seperti volume urin sedikit atau berbusa. Dr Nena menambahkan masyarakat yang mengalami obesitas umumnya juga menderita diabetes yang mengarah pada kerusakan syaraf dan ginjal.
Kerusakan atau gagal ginjal yang sudah masuk stadium akhir, maka mau tidak mau harus melakukan cuci darah atau hemodialisa karena kondisi ginjal sudah tidak bisa berfungsi. Salah satu Pasien Hemodialisis Siti Aminah membenarkan bahwa sebelum mengalami gagal ginjal yang membuatnya cuci darah seminggu 2 kali, memang aktivitasnya lebih banyak duduk.
“Kurang istirahat dan kurang konsumsi air putih. Apalagi pola makan yang tidak teratur. Tapi setelah itu, saya sudah mengubah lifestyle. Mulai dari jam tidur teratur,” kata Aminah. (WL)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :