Idjen TalkNews

Transformasi Transportasi Publik di Malang, Bagaimana Nasib Angkot?

Idjen Talk edisi 6 November 2025,"Transformasi Transportasi Publik di Malang, Bagaimana Nasib Angkot?"
Idjen Talk edisi 6 November 2025,”Transformasi Transportasi Publik di Malang, Bagaimana Nasib Angkot?”

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan Bus Trans Jatim di Malang Raya rencananya akan mulai beroperasi pada 20 November 2025 dan diresmikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ia menegaskan, angkot tidak akan tersisih dengan keberadaan Trans Jatim karena justru ini babak baru transportasi publik.

“Para pengemudi angkot akan dilibatkan sebagai pengemudi, pramugara, hingga tim operator di layanan Bus Trans Jatim,” kata Widjaja.

Hal ini selaras dengan rencana program Buy The Service yang memungkinkan angkot berfungsi untuk layanan pelajar sebagai pengganti bus sekolah. Ia mengklaim anggarannya sudah siap untuk tahun 2026.

Selain itu, pihaknya juga tengah membahas perubahan rute angkot di Kota Malang untuk memperluas jangkauan angkot. Terutama di titik yang selama ini belum terlayani. Karena sejak tahun 1898, rute angkot di Kota Malang belum pernah diperbarui.

Ia meyakini dampak ekonomi juga akan mengikuti dengan kemunculan UMKM di sekitar halte-halte baru, hingga berkurangnya kemacetan dan polusi menjadi dampak positif dari hadirnya Bus Trans Jatim. Karena data terbaru dari BPS tercatat, ada 800 ribu lebih kendaraan pribadi baik motor atau mobil yang berlalu lalang di Kota Malang.

Perwakilan Forum Ketua Jalur Kota Malang Stefanus Hari Wahyudi (Sam Obek) menyambut positif dan siap mendukung transformasi transportasi publik agar masyarakat bisa merasa lebih aman dan nyaman. Ia membenarkan bahwa angkot memang puluhan tahun tidak pernah berbenah dan tahun ini waktunya berubah.

“Dalam penyusunan rute baru pun para sopir angkot terlibat penuh. Termasuk, para sopir yang berkesempatan menjadi driver Bus Trans Jatim yang saat ini sedang dalam tahap rekrutmen dan koordinasi,” terangnya.

Sam Obek berharap ada sinergi maksimal bersama Dinas Perhubungan Kota Malang dalam menyambut wajah baru transportasi publik di Kota Malang. Sementara Pakar Transportasi Universitas Widya Gama Malang Aji Suraji juga menilai Bus Trans Jatim di Kota Malang sebagai titik balik yang penting bagi sistem transportasi yang sudah stagnan lebih dari 30 tahun.

“Sejak 1898 angkot di Malang tidak ada pembaruan. Sedangkan ada 2 gelombang besar yakni harga motor murah dan aplikasi ojek online yang menggerus eksistensi angkot secara drastik,” jelasnya.

Menurutnya, transformasi Bus Trans Jatim bisa menjadi solusi utama jika angkot beralih sebagai feeder. Artinya, angkot mengantar penumpang menuju halte utama Bus Trans Jatim. (FARICHA UMAMI)

Editor: Intan Refa

Simak selengkapnya di sini

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Check Also
Close
Back to top button