CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Sektor pertanian di Jawa Timur merupakan produsen komoditas pangan yang menyangga sejumlah daerah. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Dydik Rudi Prasetya mengatakan rerata produksi beras di Jatim sekitar 9,71 juta ton dan masih surplus 2,3 juta ton.
Begitu juga dengan komoditas bawang merah menyumbang pasokan sebesar 30-35 persen secara nasional. Produsen utamanya ada di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Probolinggo.
“Ini nanti juga yang akan kita kembangkan ke daerah lain,” kata Dydik.
Baca juga :
Kondisi pertanian inilah yang dilirik oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Utara untuk menjalin kerjasama antar daerah. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut Andry Prasmuko mengatakan bahwa sektor pertanian di wilayahnya relatif tertinggal dari Malang.
“Malang kan pertaniannya bagus. Kemarin ke Kota Batu belajar tentang bawang. Kemudian ke Lawang mempelajari tentang padi, bagaimana mengolahnya sampai menjadi produk jadi,” kata Andry.
Banyak sekali masukan terkait komoditas pangan dari petani di Malang yang mampu membantu para petani Sulut. Selain itu, pihaknya juga menjalin kerjasama antara Perumda Pasar Manado dengan Poktan Harapan Jaya I Probolinggo binaan BI Malang dalam distribusi komoditas bawang merah, pada Rabu (29/5/2024).
Tidak hanya itu, antar poktan se-Sulut juga menjalin sinergi untuk memprioritaskan penyaluran hasil panen kepada pasar dan berpartisipasi dalam Gerakan Pangan Murah. Kepala Perwakilan BI Malang Febrina selama menyaksikan capacity building bersama TPID Provinsi Sulut ini, ada beberapa hal yang dapat ditiru TPID Kota Malang.
“BI Malang selalu menggalakkan kerjasama antar daerah untuk pengendalian inflasi. Ada komitmen mengenai poktan yang menjual dan mendukung TPID di wilayahnya, sebelum kerjasama ke luar daerah,” kata Febrina.
Tidak hanya itu, Pemkot Malang juga dapat studi tiru ke luar daerah terkait penguatan TPID.
Editor : Intan Refa
