CIRY GUIDE FM, IDJEN TALK – Berkaca pada kejadian sadis di Kecamatan Dau, ketika seekor kucing liar disiksa sampai mati dan tubuhnya terpaku di sebuah pohon. Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang drh Anton Pramujiono berencana untuk membuat kerjasama dengan OPD lain untuk menangani over populasi kucing.
“Melalui pemetaan dan pendataan jumlah populasi, kami akan giat sterilisasi kucing liar agar populasinya bisa terkontrol,” kata Anton.
Untuk rencana ini, pihaknya harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan, dinas sosial, Satpol PP, DLH hingga komunitas. Sebab, selama ini para relawan atau komunitas jarang melapor ketika melakukan sterilisasi kucing liar. Sehingga membuat pendataan menjadi rancu.
“Lalu mengenai sasaran kucing, apakah kucing rumahan yang sudah ada pemiliknya atau kucing liar. Karena tidak ada pelaporan yang jelas ke dinas terkait,” lanjutnya.
Seorang Animal Defenders Doni Herdaru menambahkan ada beberapa upaya untuk mengontrol over population kucing-kucing liar. Salah satunya dengan melakukan penangkapan yang aman, kemudian melakukan sterilisasi dan perawatan. Lalu mengembalikan kucing tersebut ke wilayah asalnya.
“Mengembalikan kucing liar ke tempat asalnya bisa membuat mereka mempertahankan teritorialnya. Sehingga kucing lain tidak akan memasuki kawasannya,” kata Doni.
Di sisi lain, para pet owner harus bertanggungjawab terhadap hewan peliharaannya. Karena mereka sering membuang kucingnya, ketika sudah tidak sanggup lagi merawatnya. Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Dr drh Albiruni Haryo menegaskan edukasi soal ini harus menyasar hingga siswa untuk memberikan pemahaman soal over populasi dan rasa tanggung jawab.
“Pemetaan populasi kucing oleh dinas terkait bisa segera dilaksanakan, beserta dengan penanganan yang cepat. Agar data dan jumlah populasinya tidak berubah dan penanganannya bisa maksimal,” pungkasnya. (YO)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
