Sudah Tahu Belum? Ada 9 Jenis Pembungkus Makanan ala Jawa
CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Tradisi membungkus makanan menggunakan daun pisang saat ini masih banyak ditemui di tengah membanjirnya bungkus makanan berbahan plastik atau styrofoam. Pengurus Perempuan Bersanggul Nusantara, Oemi Solekan menjelaskan daun pisang selain untuk membungkus makanan, juga untuk sesajen. Ada 9 jenis pembungkus makanan ala Jawa antara lain :
Pincuk
Pincuk merupakan wadah dari daun pisang, melipatnya menjadi segitiga, seperti kerucut dengan sematan lidi pada bagian ujungnya. Umumnya untuk membungkus makanan pecel atau nasi gudangan.
Tempelang
Cara ini cukup mudah, hanya dengan melipat dan menyelipkan daun saja, makanan dapat tertahan dengan baik. Tempelang biasanya untuk membungkus aneka nasi atau ketan, bakmi, dan urap.
Takir
Takir umumnya untuk wadah jajan pasar atau berkuah seperti bubur, jenang sumsum, atau kolak pisang. Caranya dengan melipat daun pisang hingga menyerupai mangkok kotak. Di kedua ujung lipatan, diberi sematan lidi agar lebih kuat untuk menampung makanan.
Sudi
Sudi terbuat dari daun pisang yang berbentuk lingkaran dengan ujung segitiga lancip di bagian tengahnya. Umumnya bungkusan ini untuk wadah lauk kering saat selamatan, kue, jajan pasar, dan lainnya.
Samir
Samir merupakan alas makanan dari daun pisang berbentuk bundar. Di pasar, biasanya pedagang memberi alas daun pisang di atas dagangan.
Pinjung
Pinjung merupakan bungkus daun berbentuk segitiga agak kekubusan. Fungsinya untuk membuat jajanan tradisional seperti kue bugis, mendut dan nagasari.
Sumpil
Sumpil merupakan bungkus daun berbentuk segitiga dan gepeng. Umumnya untuk membungkus jajanan seperti nogosari atau lupis.
Tum
Tum merupakan bungkusan yang paling sering untuk pepes, botok, hingga garang asem.
Pasung
Jika lipatan pinjung menghadap ke bawah dan tertutup, maka lipatan pasung justru sebaliknya. Sekilas lipatan pasung mirip dengan cone ice cream. Cara membuatnya sangat mudah yaitu menggulung daun pisang yang berbentuk bulat menjadi bentuk kerucut.
Editor : Intan Refa