
CITY GUIDE FM – Pemilu 2024 telah berlalu. Tapi, tidak sedikit orang yang harap-harap cemas menyaksikan proses penghitungan suara dan menunggu hasilnya. Hati-hati, hal ini dapat berdampak terhadap kesehatan mental salah satunya adalah Post Election Stress Disorder (PESD) yaitu sebuah gangguan psikologis atau stress pasca pemilu.
Baca juga :
Apa itu PESD?
Melansir Better Help, PESD melibatkan kecemasan yang ditandai dengan perasaan putus asa atau ketakutan setelah pemilu politik yang kritis.
Ini bukanlah penyakit mental yang didefinisikan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5-TR). Namun, ini adalah respons yang lazim terhadap pemilu. Stress pasca pemilu tidak hanya menyerang politisi, tim sukses, tetapi juga masyarakat umum yang terpapar informasi politik secara berlebihan.
Gejala PESD
Ada beberapa gejala seseorang mengalami post election stress disorder (PESD). Di antaranya serangan panik, Ketakutan akan masa depan, kemarahan yang tidak terkendali, pikiran negatif yang terus berputar tanpa henti, dan penarikan atau isolasi diri. Post election stress disorder juga membuat seseorang mengalami sulit konsentrasi, sulit tidur di malam hari dan masalah hubungan.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Cobalah lihat dari perspektif lain. Apakah keadaan akan terus berjalan buruk? Atau apakah ada harapan? Kondisi politik mungkin mengerikan, tapi tidak ada yang permanen. Segala sesuatunya akan berubah.
Selain itu, hasil pemilu bukan sesuatu yang bisa kita kontrol, namun setiap orang dapat memberikan dampak positif. Misalnya jika khawatir terhadap kemiskinan, maka berikanlah sumbangan terhadap orang yang membutuhkan.
Yang terpenting hindari berita-berita hoax yang cepat tersebar. Dan kurangi perdebatan di sosial media apabila itu berdampak buruk untuk kesehatan mental.
Kita tahu pemilu sering membuat masyarakat terpecah-belah. Oleh karena itu, berdamai dengan orang-orang yang berbeda pilihan untuk meningkatkan kesehatan mental dan emosional.
Penulis : Kornelia Midun
Editor : Intan Refa