Idjen TalkNews

Stop Perkawinan Anak

Idjen Talk edisi 23 Juli 2025,”Stop Perkawinan Anak”

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Pengurus LPAI Jatim Mochammad Isa Anshori melihat masih adanya kasus perkawinan anak di Malang Raya akibat dari beberapa faktor yang harus diselesaikan pemerintah daerah. Antara lain latar belakang ekonomi, akses pendidikan yang kurang merata dan budaya.

“Perlu adanya kerjasama yang baik antar pemangku kepentingan sampai masyarakat yang diikutsertakan,” kata Isa.

Koordinator Penyuluh Keluarga Berencana atau PKB Kecamatan Kedungkandang Nova Rahmadani menjelaskan di wilayahnya paling banyak kasus perkawinan anak. Hal ini karena ada golongan tertentu yang beranggapan bahwa anak perempuan harus segera menikah. Kalau tidak maka dianggap tidak laku.

“Alasan lain karena ada anggapan untuk mengantisipasi seks bebas,” jelasnya.

Kata Nova, secara keseluruhan di Kota Malang, tren dari 2023-2024 terjadi peningkatan kasus. Dari 21 menjadi 27 kasus. Pihaknya menjalankan beberapa upaya, khususnya dalam hal sosialisasi.

“Seperti edukasi soal kesehatan reproduksi, bahaya pernikahan dini, seks bebas dan NAPZA. Ini dilakukan melalui program Pusat Info dan Konseling (PIK) Remaja,” lanjutnya.

Ia juga bekerjasama dengan KUA untuk memberikan bimbingan perkawinan untuk calon pengantin. Sekaligus kerjasama dengan puskesmas untuk edukasi ke masyarakat sekitar. (WL)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button